meraih neraka cara surga


hmm.. memang agak aneh judulnya.. siapa sih di dunia ini yang nggak ingin masuk surga? terutama untuk umat muslim yang kaffah, surga adalah tujuan utama. Katanya apa yang terlihat enak di dunia itu lebih banyak sengsaranya di akhirat, begitu juga sebaliknya. Tapi kenyataannya tidak begitu.

Yuk, ambil satu contoh. Yang pertama adalah "ghibah". Ghibah atau menggunjing atau ngerasani adalah sifat dimana membicarakan kejelekan orang lain dan ternyata kejelekan yang dibicarakan itu memang nyata begitu adanya. Loh, apa bedanya dengan fitnah? Fitnah itu membicarakan kejelekan atau keburukan orang lain, dan ternyata apa yang dibicarakan itu sama sekali tidak benar adanya. Emang enak ya berghibah? Katanya sih enak, menyenangkan. Selesai membicarakan orang lain hati menjadi plong. Berhasil membuat percaya kepada orang lain bahwasanya si A itu begini, si B itu begini. Seolah-olah sebagai penyampai kebenaran, tapi pada kenyataannya itu adalah sebuah kesalahan. Baik berghibah atau fitnah, kedua-duanya adalah penyakit hati dan sangat dilaknat Allah. Plong memang, tapi inget jauh di lubuk hati sana, sikap ini bertentangan dengan hati nurani, dan tetap lubuk hati paling dalam pun menolak sikap ini. Senang di awal, tapi sengsara di akhir. Ini yang saya maksud "meraih neraka cara surga". Menyampaikan kebenaran, tapi kenyataannya adalah kesalahan.

Awalnya mungkin dari ngerasani teman sendiri, lalu ke orang lain, atasan, dan bisa jadi nantinya berkembang ngerasani orang yang tidak dikenal. Memang tidak mudah menjadi penyampai kebenaran. Tidak semua kebenaran yang disampaikan itu menjadi benar. Apalagi lama-kelamaan yang disampaikan adalah kesalahan yang disampaikan seolah menjadi benar (meningkat lagi dari ghibah menjadi fitnah). Pepatah jawa bilang "ajining dhiri gumantung ono ing lathi, ajining raga gumantung ing busono". Jika tidak bisa menyampaikan kebeneran dengan cara yang benar, diam adalah lebih baik. Tidak semua yang kita lihat salah itu adalah salah. Begitu juga apa yang menurut kita terlihat benar itu belum tentu benar.

Tulisan ini sebenarnya adalah koreksi untuk diri admin sendiri, dan semoga juga bermanfaat untuk yang membacanya juga.

No comments:

Post a Comment