Setiap orang berhak mendapatkan surga Nya..
ustad, pedagang, petani, pemulung, peminta-minta, dll..
tapi Allah juga berhak memilih, siapa yang akan dimuliakan dalam surga Nya..
dan pilihan Allah itu prerogatif.. pandangan Allah berbeda dengan pandangan manusia..
Orang yang menurut kita buruk perangainya belumlah tentu masuk neraka..
Orang yang terpandang dan soleh menurut kita, juga belum tentu masuk surga..
Hanya Allah yang tau..
lelaki sejati
tersadar atau enggak, aku akui bahwa kesejatian diri laki-laki masih jauh adanya pada diriku. Kesolehan yang menjadi dambaan. Mengharap bahwa setiap gerak langkahku, perkataanku, semuanya adalah untuk tujuan ibadah dan mendapatkan keridhoan-Nya selalu.
Aku bukanlah lelaki kekar yang gagah perkasa di mata wanita. Siapa sih laki-laki yang nggak iri dengan kekekaran tubuh dan kegagahan fisik? Tapi inilah pemberianmu ya Rabb.. terima kasih..
Ya Rabb, setidaknya sebagai laki-laki, aku tidak berdiam diri. Aku targetkan setiap waktuku unntuk meraih apapun yang aku impikan. Mengejar dan meraih asa yang aku inginkan. Bukan menjalani hidup laksana air mengalir, tetapi menjalani hidup dengan target tertata rapi, mengusahakannya, dan menyerahkan hasilnya semua kepadamu. Aku bebas pulang malam untuk meraih impianku, bebas melakukan sesuatu asalkan itu positif dan masih aku sanggupi.. terima kasih ya Rabb atas semua kemampuan dan pemberianmu.
Ya Rabb, memang aku mengejar jodohku. Mengejar cinta sejatiku yang sejatinya akan menjadi pendampingku selamanya. Ingin aku muliakan dia, dan memuliakan ibuku juga. Sepasang bidadari yang akan melengkapi hidupku, membawa terbang doa-doa ku dengan sayapnya, dan mengantarkannya ke hadapan-Mu.
Bukan karena mereka cantik, atau karena mereka berharta, atau mereka berpendidikan atau berkedudukan tinggi. Bidadari pertamaku tidaklah cantik, namun beliau menjadi tercantik di hidupku. Tidaklah kaya, namun beliau lah yang paling kaya di mataku. Tidak berpendidikan tinggi, tapi keilmuan dan kesabarannya di mataku melebihi sarjana S3 sekalipun.
Maafkan aku ya Rabb..
Aku syukuri semua pemberian Mu..
Ijinkan aku membenahi diri kembali untuk menjemput bidadari kedua ku..
Tamparlah diriku dengan tamparanmu yang keras ya Rabb, agar aku bisa segera tersadar saat melakukan kesalahan, dan ijinkan aku memperbaiki dan membenahi diri ini..
Tutupilah keburukanku ya Rabb, karena tak akan pernah tercapai kesempurnaan untukku, karena kesempurnaan hanyalah milik-Mu..
Ya Rabb, aku rela menderita asalkan penderitaan itu tidak terjadi pada 2 bidadariku.
Aku rela bahwa aku tidak mengatakan cinta di depan mereka, namun sampaikan cinta dalam doaku kepadanya ya Rabb..
Aku rela menangis di hadapannya, asalkan tangisan itu membawa bahagia untuk mereka..
Maafkan aku ya Rabb..
Masih penuh kekurangan pada diriku dalam menjadikan Islam sebagai pedoman utamaku, namun aku akan terus berusaha.
Maafkan jika ikhlas belum mendarah daging menjadi dasar hidupku,
Maafkan jika taqwa belum sempurna menjadi bekal hidupku,
Maafkan jika taat belum menjadi karakteristik diriku,
Maafkan jika sabar dan shalat belum bisa aku unggulkan sebagai kekuatanku,
Maafkan jika sikap teguh belum sempurna mengalir di dalam darahku,
Maafkan jika ukhuwah Islamiyah belum menjadi pengikat hatiku.
Maafkan jika mungkin aku bertakabbur, berbohong, ataupun banyak bertingkah yang tidak sewajarnya..
Aku ingin ruang jiwaku terpenuhi oleh perhatian dan kepedulain besar serta kesungguhan untuk mencapai tujuan yang baik..
Aku ingin setiap detik-detik malamku selalu terisi dengan kemesraan kita berdua di atas sajadah cinta..
Ingatkan aku ya Rabb agar selalu risau dan takut dengan azab jahanam mu..
Maafkan aku belum bisa melakukan kebenaran di dalam hidupku..
Maafkan aku belum bisa memberikan manfaat yang banyak dalam kehidupanku..
Maafkan aku ketika aku menyalahi peintahmu..
Maafkan aku yang suka mendzolimi dan merampas hak-hak saudara seimanku..
Maafkan aku ketika iman dan takwa ini belum terpupuk subur dalam diriku..
Maafkan aku katika kelurusan hati belum bisa aku gapai..
Aku ingin bisa melakukan banyak kebaikan ya Allah..
dan bisa aku turunkan ke generasi setelahku..
Beri aku kekuatan agar aku bisa senantiasa berbuat jujur dalam perkataan dan perbuatan..
Beri aku kekuatan agar aku bisa senantiasa menjaga tali silaturahmi..
Beri aku kekuatan agar bisa menjada amanah yang Engkau berikan..
Beri aku kekuatan agar aku bisa menjaga hak tetangga dan saudara-saudaraku..
Beri aku kekuatan agar bisa selalu memberi kepada mereka yang membutuhkan..
Beri aku kekuaran agar bisa membalasa semua kebaikan orang lain..
Beri aku kekuaran agar dapat senantiasa memuliakan tamu..
Anugerahi aku sifat malu ketika tidak bisa berbuat baik..
Teguhkan hatiku agar bisa selalu menepati janjiku..
Sadarkan aku untuk selalu menyehatkan dan menguatkan tubuhku..
Muliakan kahlakku kepada sesamaku ya Rabb..
Jaga diriku untuk senantiasa shalat tepat waktu..
Senantiasa memautkan hatiku ke masjid dan cinta dengan shalat berjamaah..
Jaga aku agar bisa sensntiasa membaca dan mempelajari Al Qur'an serta mengamalkannnya..
Bimbing aku agar bisa senantiasa bersikap sederhana untuk urusan dunia..
Jaga lidahku dari segara perkataan yang menyakitkan..
Tumbuhkanlah selalu rasa cinta kepada keluargaku ya Rabb..
Jadikan aku bukan manusia yang pemarah..
Jadikan aku manusia yang paling banyak beristighfar, berdzikir, dan mengingat Mu..
Jadikan wudhu senantiasa membasahi wajahku.
Beri aku kekuatan agar bisa menjaga shalat wajibku..
Beri aku kekuatan menjaga Dhuha dan tahajjudku..
Jadikan aku lelaki yang paling hormat dan cinta kepada orang tuaku, terutama ibuku..
Jadikan aku lelaki yang cerdas ya Rabb..
yang akidahnya bersih lagi lurus
yang ibadahnya benar..
uang rendah hati dan tawadhu'..
yang jwanya bersungguh-sungguh..
yang mampu mencari dan menjemput nafkah yang halal, yang banyak, dan yang berkah..
yang senantiasa menjaga dan memelihara lidah
yang senantiasa istiqomah di jalan kebenaran..
yang menundukkan pandangan terhadap lawan jenis dan memelihara kehormatanku..
yang senantiasa lemah leembut dan bisa memaafkan setiap kesalahan orang lain..
Jadikan aku manusia yang benar, jujur, berani, dan tegas..
Yang bisa memanfaatkan waktu luang untuk kebaikan dunia dan akhirat..
Mempunyai sebanyak-banyak waktu untuk bisa bermanfaat bagi yang lain..
Senantiasa menghindar dari perkara yang samar-samar..
Senantiasa berfikir positif..
Beri aku kekuatan, kemudahan, dan keikhlasan untuk bisa menolong mereka yang membutuhkan..
untuk bisa menolong mereka yang lemah..
Tanamkan keberanian dalam diriku untuk menjadi lelaki yang keras dalam memerangi kebathilan..
Ingatkanlah aku akan kematian ya Rabb..
Mudahkan proses diriku meninggalkan jasadku, ijinkan aku meninggal dengan gelar khusnul khotimah..
Dan anugerahkanlah kepadaku gelar lelaki sholeh bersama teladanku Rasulullah..
Aku yang selalu berusaha mencintai-Mu
Syawal Nugrahanto
11:26 31/08/2013
# Seputar Kesetaraan Gender #
Penjelasan
tentang hakikat wanita dalam Al Qur’an dan As Sunnah amatlah lengkap,
memuaskan, sesuai dengan akal, fitrah manusia, dan realita atau kondisi
masa kini. Sehingga tidak boleh menafsirkannya dengan tafsiran yang
“dipaksakan”, dengan alasan pribadi maupun alasan tuntutan peradaban dan
zaman.
“Wanita adalah bagian dari pria.” (HR. Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih). Allah ciptakan Adam, dan Allah ciptakan pula baginya pasangan untuk menentramkannya, dan menjadikan bagi keduanya mawaddah dan rahmah. Sehingga keduanya pada asalnya sama, namun berbeda dalam beberapa sifat.
”Dan laki-laki tidaklah sama seperti perempuan” (QS. Ali Imran : 36). Ayat ini menjelaskan adanya perbedaan, baik secara parsial maupun universal, antara laki-laki dan perempuan. Perbedaan ini tidak bisa lagi dipungkiri, oleh karena itu definisi adil dalam kasus ini adalah, memperlakukan keduanya secara berbeda dalam masalah hukum, dan membagi tugas masing-masing pihak. Lawannya yaitu zhalim, ialah menyamakan antara laki-laki dan perempuan, secara mutlak.
“Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal shalih, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikit pun.” (An-Nisa’: 124). Allah menyamakan bagi keduanya dalam masalah amal, begitu pula dalam masalah pahala, dan inilah keadilan itu.
“Berilah nasihat kepada wanita (isteri) dengan cara yang baik. Karena sesungguhnya wanita itu diciptakan dari tulang rusuk laki-laki yang bengkok” (Muttafaq ‘alaih), inilah khabar Nabawi yang pasti benarnya, menunjukkan adanya “struktur alami yang bengkok”. Maka itulah wanita, laki-laki perlu lebih memperhatikannya, bukan malah memanfaatkan kelemahan tersebut untuk melecehkan dan menghinakannya.
Hadits, "Wanita itu kurang akalnya", merupakan khabar Nabawi yang ditafsirkan melalui sabda beliau di hadits yang lain, “Maka persaksian dua wanita sebanding dengan persaksian satu laki-laki” (HR Muslim) merupakan isyarat bahwa laki-laki lebih kuat ingatannya, lebih sedikit terpengaruh oleh perasaan, dan tidak mudah menuduh dan bimbang (lebih tegas).
Sementara hadits, “Wanita itu kurang agamanya”, merupakan khabar Nabawi yang pasti pula benarnya, dan ditafsirkan lewat sabda beliau, “Bukankah bila si wanita haid ia tidak shalat dan tidak pula puasa?” (Muttafaqun ‘alaih). Maka ini adalah kekurangan secara kodrat, yang wanita tidaklah disalahkan karenanya, dan juga agamanya tidak berkurang karenanya (tidak berdosa -pent).
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka” (QS. An Nisaa : 34). Ayat ini merupakan tasyrif (pemuliaan, yaitu dalam soal kepemimpinan kaum lelaki) sekaligus taklif (pembebanan, yaitu dalam soal kewajiban menafkahi) bagi kaum laki-laki, dan tidak boleh memisahkan antara keduanya! (antara tasyrif dan taklif -pent)
“Dan bergaullah dengan mereka secara baik” (QS. An Nisa’: 19) "Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang baik" (QS. Al Baqarah : 233) Pada akhirnya, pengutamaan laki-laki bertambah dengan adanya kewajiban, tanggung jawab, dan keharusan memberi nafkah bagi perempuan.
"Maka wanita yang shalihah adalah wanita yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada (bepergian)” (QS. An-Nisa’: 34). Inilah sifat wanita mu’minah yang diridhai dengan adanya tugas mulia dari Ar Rahman, berbeda halnya dengan apa yang dihembuskan oleh da’i-da’i penebar kerusakan di muka bumi, yang menyerukan emansipasi wanita!
~Syaikh Dr. Ahmad Al Qadhi~
“Wanita adalah bagian dari pria.” (HR. Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih). Allah ciptakan Adam, dan Allah ciptakan pula baginya pasangan untuk menentramkannya, dan menjadikan bagi keduanya mawaddah dan rahmah. Sehingga keduanya pada asalnya sama, namun berbeda dalam beberapa sifat.
”Dan laki-laki tidaklah sama seperti perempuan” (QS. Ali Imran : 36). Ayat ini menjelaskan adanya perbedaan, baik secara parsial maupun universal, antara laki-laki dan perempuan. Perbedaan ini tidak bisa lagi dipungkiri, oleh karena itu definisi adil dalam kasus ini adalah, memperlakukan keduanya secara berbeda dalam masalah hukum, dan membagi tugas masing-masing pihak. Lawannya yaitu zhalim, ialah menyamakan antara laki-laki dan perempuan, secara mutlak.
“Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal shalih, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikit pun.” (An-Nisa’: 124). Allah menyamakan bagi keduanya dalam masalah amal, begitu pula dalam masalah pahala, dan inilah keadilan itu.
“Berilah nasihat kepada wanita (isteri) dengan cara yang baik. Karena sesungguhnya wanita itu diciptakan dari tulang rusuk laki-laki yang bengkok” (Muttafaq ‘alaih), inilah khabar Nabawi yang pasti benarnya, menunjukkan adanya “struktur alami yang bengkok”. Maka itulah wanita, laki-laki perlu lebih memperhatikannya, bukan malah memanfaatkan kelemahan tersebut untuk melecehkan dan menghinakannya.
Hadits, "Wanita itu kurang akalnya", merupakan khabar Nabawi yang ditafsirkan melalui sabda beliau di hadits yang lain, “Maka persaksian dua wanita sebanding dengan persaksian satu laki-laki” (HR Muslim) merupakan isyarat bahwa laki-laki lebih kuat ingatannya, lebih sedikit terpengaruh oleh perasaan, dan tidak mudah menuduh dan bimbang (lebih tegas).
Sementara hadits, “Wanita itu kurang agamanya”, merupakan khabar Nabawi yang pasti pula benarnya, dan ditafsirkan lewat sabda beliau, “Bukankah bila si wanita haid ia tidak shalat dan tidak pula puasa?” (Muttafaqun ‘alaih). Maka ini adalah kekurangan secara kodrat, yang wanita tidaklah disalahkan karenanya, dan juga agamanya tidak berkurang karenanya (tidak berdosa -pent).
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka” (QS. An Nisaa : 34). Ayat ini merupakan tasyrif (pemuliaan, yaitu dalam soal kepemimpinan kaum lelaki) sekaligus taklif (pembebanan, yaitu dalam soal kewajiban menafkahi) bagi kaum laki-laki, dan tidak boleh memisahkan antara keduanya! (antara tasyrif dan taklif -pent)
“Dan bergaullah dengan mereka secara baik” (QS. An Nisa’: 19) "Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang baik" (QS. Al Baqarah : 233) Pada akhirnya, pengutamaan laki-laki bertambah dengan adanya kewajiban, tanggung jawab, dan keharusan memberi nafkah bagi perempuan.
"Maka wanita yang shalihah adalah wanita yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada (bepergian)” (QS. An-Nisa’: 34). Inilah sifat wanita mu’minah yang diridhai dengan adanya tugas mulia dari Ar Rahman, berbeda halnya dengan apa yang dihembuskan oleh da’i-da’i penebar kerusakan di muka bumi, yang menyerukan emansipasi wanita!
~Syaikh Dr. Ahmad Al Qadhi~
angan..
dalam diam aku berkata.. inilah dia, sudut-sudut doa yang mulai terbuka..
anganku memandang resah, tiada berpeluh namun gelisah,
dia adalah dambaan,
tik..ti..tik..
nafas ini berhembus semakin kencang,
birunya langit tertutup awan hitam,
anganku memandang resah, tiada berpeluh namun gelisah,
dia adalah dambaan,
tik..ti..tik..
nafas ini berhembus semakin kencang,
birunya langit tertutup awan hitam,
15 menit
dalam penantian dan menanti akan banyak cobaan..
seberapa kuatkah kita akan menghadapi badai yang menerjang..
akankah kita tetap tegar menghadapinya..
atau kita hanya akan menjadi debu yang diterbangkan angin kesana kemari..
jika semua itu dihadapi dengan komunikasi, komitmen, dan kepercayaan..
Bismillah, yakinkan penantian ini akan berakhir..
seberapa kuatkah kita akan menghadapi badai yang menerjang..
akankah kita tetap tegar menghadapinya..
atau kita hanya akan menjadi debu yang diterbangkan angin kesana kemari..
jika semua itu dihadapi dengan komunikasi, komitmen, dan kepercayaan..
Bismillah, yakinkan penantian ini akan berakhir..
Nasehat Syaikh Abdul Qadir Jailani
Bismillah..
Syaikh Abdul Qadir Jailani pernah berkata:
Jika engkau bertemu dengan seseorang maka engkau harus berpikir positif dengan menduga dia memiliki keutamaan yang lebih tinggi darimu, seraya berkata, barang kali dia lebih baik dariku di sisi Allah.
Jika engkau bertemu dengan seseorang maka engkau harus berpikir positif dengan menduga dia memiliki keutamaan yang lebih tinggi darimu, seraya berkata, barang kali dia lebih baik dariku di sisi Allah.
Jika engkau bertemu dengan anak kecil, maka engkau harus menduga bahwa anak itu belum pernah melakukan maksiat, sementara engkau sungguh telah melakukan maksiat. Jadi, dia pasti lebik baik dariku.
Jika bertemu dengan seseorang yang lebih tua darimu, maka engkau harus menduga bahwa dia lebih dulu melakukan ibadah kepada Allah dari pada aku.
Jika engkau bertemu dengan orang yang ‘alim (pintar ilmu agama), maka engkau menduga
bahwa dia mengetahui tentang apa-apa yang tak engkau ketahui dan dia beramal dengan
ilmunya.
bahwa dia mengetahui tentang apa-apa yang tak engkau ketahui dan dia beramal dengan
ilmunya.
Jika engkau bertemu dengan orang yang bodoh, maka engkau harus menduga bahwa dia
melakukan maksiat dengan/karena kebodohannya sementara engkau melakukan maksiat dengan pengetahuanmu.
Jika engkau bertemu non muslim, maka engkau harus menduga bahwa barang kali dia masuk islam di akhir hidupnya dan mati dengan membawa amal baik. Dan barang kali engkaukafir di akhir hayatmu dan mati dalam keadaan beramal buruk.
(Nashaihu al-‘Ibad/Syaikh Muhammad Nawawi al-Bantani).
Published with Blogger-droid v2.0.9
Doa agar mendapatkan jodoh
do'a ini agar kita segera di berikan jodoh suami maupun istri yang soleh dan solehah
Doa Agar Mendapatkan Jodoh - Untuk Cewek
"Allahumma inni uriidu an atazawwaja, allahumma faqoddirlii minarrijali ahsanuhum kholqon wakhulqon, wa awsa'ahum rizqon, aa'zhomahum barokatan, warzuqni waladan thoyyiban taj'aluhu fakhron fii hay aati wafawzan ba'da mautii ''
"Allahumma inni uriidu an atazawwaja, allahumma faqoddirlii minarrijali ahsanuhum kholqon wakhulqon, wa awsa'ahum rizqon, aa'zhomahum barokatan, warzuqni waladan thoyyiban taj'aluhu fakhron fii hay aati wafawzan ba'da mautii ''
''Ya Allah aku ingin menikah. Ya Allah tetapkanlah untukku pria yg paling tampan rupa dan akhlaknya, yg palingluas rezekinya, yg paling banyak berkahnya dan karuniakanlah aku anak yg baik yg Engkau jadikan ia sebagai kebanggaanku dimasa hidupku dan keberhasilan setelah kematianku ''
Doa Agar Mendapatkan Jodoh - Untuk Cowok
''Allahumma inni uriidu an atazawwaja, Allahumma faqoddirli minannisaai a'affahunna farojan, wa ahfazhohunna lii fii nafsiha wafii maali, wa awsa'ahunna rizqon wa a'zhomahunna barokatan, waqoddirli minhaa waladan thayyiban taj'aluhu kholfan shoolihan fi hayaati wa ba'da mauti ''
''Allahumma inni uriidu an atazawwaja, Allahumma faqoddirli minannisaai a'affahunna farojan, wa ahfazhohunna lii fii nafsiha wafii maali, wa awsa'ahunna rizqon wa a'zhomahunna barokatan, waqoddirli minhaa waladan thayyiban taj'aluhu kholfan shoolihan fi hayaati wa ba'da mauti ''
''Ya Allah aku ingin menikah. Ya Allah tetapkanlah untukku wanita yg paling mulia kehormatannya, yg paling menjaga dirinya untukku dan untuk hartaku, yg paling luas rezekinya, yg paling banyak berkahnya, dan tetapkanlah untukku darinya anak yg baik yg Engkau jadikan ia sebagai penerusku yg shaleh di masa hidupku dan setelah kematianku.....
Amin ya Rabbal 'alamiin
Published with Blogger-droid v2.0.9
Subscribe to:
Posts (Atom)