jejak berjejak


Orang pandai dan beradab tak kan diam di kampung halaman
Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang
Pergilah ‘kan kau dapatkan pengganti dari kerabat dan teman
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.

Aku melihat air yang diam menjadi rusak karena diam tertahan
Jika mengalir menjadi jernih jika tidak dia ‘kan keruh menggenang
Singa tak kan pernah memangsa jika tak tinggalkan sarang
Anak panah jika tidak tinggalkan busur tak kan kena sasaran

Jika saja matahari di orbitnya tak bergerak dan terus diam
Tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang
Rembulan jika terus-menerus purnama sepanjang zaman
Orang-orang tak kan menunggu saat munculnya datang

Biji emas bagai tanah biasa sebelum digali dari tambang
Setelah diolah dan ditambang manusia ramai memperebutkan
Kayu gahru tak ubahnya kayu biasa di dalam hutan
Jika dibawa ke kota berubah mahal jadi incaran hartawan


setiap orang punya kisah perjalanan tersendiri.. hampir 25 tahun aku menghabiskan umurku di dunia ini. Masih di negara yang sama, Indonesiaku tercinta..

akhirnya, harus kutuliskan jejak-jejak kota yang pernah tertapak oleh kakiku ini.. agar suatu saat aku bisa selalu bersyukur atas nikmat bisa menginjakkan kaki di bumi Allah, Indonesiaku..

Purworejo, Jawa Tengah


Kota kelahiranku. Kota yang damai, ramah, dan aman. Seperti slogannya : Purworejo Berirama (Bersih, Indah, Rapi, Aman, Makmur). Kedua orangtuaku dilahirkan disni. Kota dimana aku menghabiskan sebagian besar umurku (setidaknya sampai SMP). Tempat aku tertatih belajar berjalan, bersepeda, mengaji, menggosok gigi, bermain...
Tak akan ada habisnya.
Kota yang tidak terlalu terkenal di Indonesia. Mungkin salah satu yang membuat agak terkenal adalah ke khas an dari dawet ireng nya. :D


Purwokerto, Jawa Tengah


Mengirim diriku atas keputusan dan egoku. Teringat ketika aku yang masih SMP membuat ibuku menangis dan meneteskan air matanya, ketika ibuku merasa "berat" melepaskanku ke kota ini. Bukan sekedar berat karena anaknya akan hidup jauh. Ada beban lain yang harus ditanggung ketika aku ingin sekali bersekolah di "SMK Telkom Sandhy Putra Purwokerto". Sesaat setelah aku berkata " Lalu, untuk apa menyuruh aku belajar rajin, menyuruh aku jadi juara kelas, dan ketika semua sudah terwujud ibu tidak sanggup untuk membiayaiku. Ibu sudah melahirkanku, menyuruh aku belajar, menyuruh aku jadi anak yang pintar, dan sekarang harus bertanggung jawab ketika aku punya keinginan yang baik. Harus bertanggung jawab atas perintah ibu yang selalu menyuruh anaknya jadi anak yang pinter". Dan air mata itu pun menetes..

Ya.. aku memaksakan ibuku, seorang single parent yang membiayai 3 anak laki-laki nya, untuk membiayai sekolahku yang lumayan mahal bayarannya. 180 ribu per bulan + kost + uang makan + dll.  Maafkan aku Ibuku tersayang.. "I love you..".

Kota dimana kau banyak belajar tentang kehidupan. Kota dimana aku dilatih, digembleng untuk menjadi anak yang tegar, kuat, dan mandiri. Kota dimana keluargaku adalah teman-temanku. Kota dimana harus bersosialisasi dan beradaptasi dengan berbagai juara kelas dari berbagai belahan kota yang kau kunjungi. Kota dimana aku tidak bisa belajar karena harus menahan lapar saat jatah bulanan sudah tipis. Kota yang melatih aku untuk begadang sampai tengah malam, jam 1 malam, jam 2.. jam 3... jam 4.. Kota dimana pada jam jam tersebut aku masih sibuk mengerjakan tugas Teknik Digital, ke warnet (yang jauh dan harus jalan kaki / bersepeda). Allah.. :'(     

Kota dimana hari-hari begitu cepat, baru saja bangun tidur, mandi, sekolah, siang, sore, pulang sekolah, malam, sudah pagi lagi, lalu malam lagi.. Sekolah dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore, .. terkadang harus masuk lagi setelah maghrib dan pulang jam 9 malam..

Sungguh.. tak akan kulupa kenangan ini..

Terima kasih kota satriaku.. Mengijinkan aku untuk belajar banyak hal.. amat sangat banyak..

Tegal, Jawa Tengah
Cuma beberapa hari menginap disini. Karena waktu itu main di tempat Rifki dan Angga dan mandi mandi di GUCI. :-)



Menyenangkan... 














Cilacap, Jawa Tengah

PKL di kantor catatan sipil, keliling-keliling instalasi LAN di Kecamatan-kecamatan. Nyebrang pulau, pulang tengah malam..
Bersama Linda, Rani, Dewi - Faradiba, Bambang..
Kecamatan Kampung Laut.. tak terlupakan..

Cibubur, Jawa Barat
Alhamdulillah..
Tidak semua orang bisa mendapatkan kesempatan seperti aku. Sebelum lulus sekolah, sudah diterima bekerja duluan. Ya.. PT. Patrakom. Perusahaan telekomunikasi yang bergerak di bidang komunikasi satelit. Dari sini lah aku bisa berkeliling Indonesia (belum semua wilayah).

Simeulue, Nanggroe Aceh Darussalam

Simeulue Ate Fulawan merupakan semboyan masyarakat di kabupaten Simeulue. Ate Fulawan artinya adalah " Berhati Emas".  Tidaklah salah memang Ate Fulawan dijadikan sebagai semboyan, karena dalam kehidupan sehari-harinya masyarakat Simeulue memang mencerminkan hari yang baik dan mulia sebagai mana emas yang diagungkan sebagai logam mulia.

Kenapa bisa sampai di pulau ini ? Karena penempatan kerja. Sungguh banyak sekali belajar tentang persahabatan, budaya di tanah Aceh, bahasa, dan yang lainnya.

Yang paling aku suka di Simeulue adalah lingkungan yang islami. Kalo sudah waktunya shalat, semua toko ditutup, atau setidaknya ditutup pakai krey. Suasana puasa disini juga sangat menyenangkan. Malam-malam yang penuh tilawah dengan suara yang amat bagus-bagus, nadanya tinggi-tinggi..

Terima kasih Allah atas kesempatannya..
Kurang lebih berada di pulau ini selama 9 bulan.

Bukan berarti tidak ada dukanya loh.. Banyak banget dukanya... Kalo pas ada gangguan itu.. aduuh... susahnya transportnya.. Ke Labuhan Bakti, ke Kampung Aie, Ke Teupah Barat.. lewat hutan, kebun sawit, gunung, malamnya sepi banget, udaranya dinginnya minta ampun, kerja sendirian,.. bener-bener pengin nangis..

Umur 18 tahun sudah harus merantau jauh dan sendiri.. bener-bener sendiri.. belajar sosialisasi sendiri, nyari teman sendiri, bekerja sendiri.. :'(

Manado, Sulawesi Utara
Bisa sampai disini karena transit dari Jakarta mau ke Ternate. Cuma sedikit tau.. Kampung Arab, Pineleng, Kalasey... :-)
Yang mau aku citain disini.. hmm.. kotanya bersih, dan bubur manado nya enak.. penuh dengan sayuran..

Masohi, Maluku Tengah
Masohi ini adalah ibukota Kabupaten Maluku Tengah. Kotanya terletak di Pulau Seram. Sempat porak-poranda akibat kerusuhan yang berbau SARA di tahun 2000 an (kalo ga salah). Waktu kesana bekas-bekasnya masih ada.. dan ... lumayan sepi kotanya.. Orang perantauannya nggak terlalu banyak.. 


Konon katanya Masohi diresmikan oleh Bung Karno tahun 1957 dan kota ini pada awalnya dibangun di atas tanah sengketa antara pemerintah amahai dengan pemerintah daerah setelah daerah Seram Barat tidak dianggap layak. 

Ternate, Maluku Utara
Kota ini nampaknya nggak akan bisa terlupa dari kenangan. Lumayan lama, 1 tahun 2 bulan tinggal disini. Sudah berasa keluarga sendiri dengan teman-teman di kostan. Ada Ci Mima, mbak Ia (kita tanggal kahirnya sama loh? tahunnya juga .. *kalo ga salah), Mas Widi (teman terbaik yang selalu bantu kemana-mana), Pak Erwin, Mas Noval..

Banyak SPJ selama standby disini. Dan Alhamdulillah dari awal datang cuma ada 3 E1, terus bertambah sampai 11 atau 12 E1. Luar biasa.. sering banget tidur di dalam shelter biar kalo malam ada gangguan nggak perlu naik motor dari kost ke Site Sufa-Dufa.

Foto di bawah ini lupa namanya masjid apa. Tapi sebagian kaki masjidnya ada di laut (pantai). Waktu itu masih proses pembangunan.


kalau dulu cuma bisa lihat di uang seribu (gambar pulau Maitara dan Tidore), maka saya diijinkan untuk melihat langsung pulau nya. Bahkan jalan-jalan di Tidore. Oh iya, di Tidore orang Cina dilarang masuk.. Jadi disana nggak ada orang Cina nya.





 Ini foto Site Dufa-Dufa nya. Pemiliknya namanya Pak... Pak... (lupa..). Pernah waktu itu lagi bulan puasa (Ramadhan) dan memang saya lagi puasa bertamu ke tempat Bapak tadi. Dan.. langsung dibuatin kopi sama Indomie..

(dikira ga puasa sama ibu nya.. hehe..)


















Ini pantai tempat biasa renang sama joging.. :-)
Indah....





Disini kalau hujan suka banjir...





Ini mas Widi, teman baik yang selalu siap sedia 24 jam bantu-bantu kerjaan. Makasih banyak bantuannya Mas..






Yang diatas itu ada fotonya Pak Erwin.
Yang dibawah ini pas siangnya keluar dari Rumah Sakit, malamnya langsung nemenin mas Widi lembut di Kalumata. Ganti frekuensi kalo ga salah







Untuk Ternate.. terima kasih nasi kuningnya yang sangat spesial dan sampai detik ini belum aku temui nasi kuning se-enak di Ternate. 

Galela-Tidore-Sanana-Bacan-Buli-Payahe, Maluku Utara

bersambung, udah malam..

02:56 21/09/13

Menghafal Al-Qur'an Metode Al Husen

Bismillah..

Kali ini saya ingin share metode menghafal Al-Qur'an Al Husen. Didapat secara tidak sengaja saat mencari info pendaftaran angkatan 3 PPA Sahabat Qur'an Depok.

Metodenya seperti apa? ada web resmi nya di : http://lintassahabatalquran.com/
Silahkan download disini aja ya?

Ini adalah beberapa contoh yang didapat di internet :
Surat An Naba'

Surat Ar Rahman

Mohon maaf ga bisa menjelaskan secara rinci, langsung didownload aja rincian metode nya.

Salam..

Syawal

Menikah itu ibadah

Dalam surat Ar-Rum: 21, Allah menyebutkan pentingnya mempertahankan hakikat pernikahan dengan sederet bukti-bukti kekuasaan-Nya di alam semesta. Ini menunjukkan bahwa dengan menikah kita telah menegakkan satu sisi dari bukti kekusaan Allah swt. Dalam sebuah kesempatan Rasulullah saw. lebih menguatkan makna pernikahan sebagai ibadah, "Bila seorang
menikah berarti ia telah melengkapi separuh dari agamanya, maka hendaknya ia bertakwa kepada Allah pada paruh yang tersisa." (HR. Baihaqi, hadits Hasan)

Belum lagi dari sisi ibadah sosial. Dimana sebelum menikah kita lebih sibuk dengan dirinya, tapi setelah menikah kita bisa saling melengkapi, mendidik istri dan anak. Semua itu merupakan lapangan pahala yang tak terhingga. Bahkan dengan menikah, seseorang akan lebih terjaga moralnya dari hal-hal yang mendekati perzinaan. Alquran menyebut orang yang telah
menikah dengan istilah muhshan atau muhshanah (orang yang terbentengi) . Istilah ini sangat kuat dan menggambarkan bahwa kepribadian orang yang telah menikah lebih terjaga dari dosa daripada mereka yang belum menikah.

Bila ternyata pernikahan menunjukkan bukti kekuasan Allah, membantu tercapainya sifat takwa. dan menjaga diri dari tindakan amoral, maka tidak bisa dipungkiri bahwa pernikahan merupakan salah satu ibadah yang tidak kalah pahalanya dengan ibadah-ibadah lainnya. Jika ternyata Anda setiap hari bisa menegakkan ibadah shalat, dengan tenang tanpa merasa
terbebani, mengapa Anda merasa berat dan selalu menunda untuk menegakkan ibadah pernikahan, wong ini ibadah dan itupun juga ibadah.

Pernikahan dan Penghasilan
Seringkali saya mendapatkan seorang jejaka yang sudah tiba waktu menikah, jika ditanya mengapa tidak menikah, ia menjawab belum mempunyai penghasilan yang cukup. Padahal waktu itu ia sudah bekerja. Bahkan ia mampu membeli motor dan HP. Tidak sedikit dari mereka yang mempunyai mobil. Setiap hari ia harus memengeluarkan biaya yang cukup besar dari penggunakan HP, motor, dan mobil tersebut. Bila setiap orang berpikir demikian apa yang akan terjadi pada kehidupan manusia?

Saya belum pernah menemukan sebuah riwayat yang menyebutkan bahwa Rasulullah saw. melarang seorang sahabatnya yang ingin menikah karena tidak punya penghasilan. Bahkan dalam beberapa riwayat yang pernah saya baca, Rasulullah saw. bila didatangi seorang sahabatnya yang ingin menikah, ia tidak menanyakan berapa penghasilan yang diperoleh perbulan, melainkan apa yang ia punya untuk dijadikan mahar. Mungkin ia mempunyai
cincin besi? Jika tidak, mungkin ada pakaiannya yang lebih? Jika tidak, malah ada yang hanya diajarkan agar membayar maharnya dengan menghafal sebagian surat Alquran.

Apa yang tergambar dari kenyatan tersebut adalah bahwa Rasulullah saw. tidak ingin menjadikan pernikahan sebagai masalah, melainkan sebagai pemecah persoalan. Bahwa pernikahan bukan sebuah beban, melainkan tuntutan fitrah yang harus dipenuhi. Seperti kebutuhan Anda terhadap makan, manusia juga butuh untuk menikah. Memang ada sebagian ulama yang tidak menikah sampai akhir hayatnya seperti yang terkumpul dalam buku
Al-ulamaul uzzab alladziina aatsarul ilma ‘alaz zawaj. Tetapi, itu bukan untuk diikuti semua orang. Itu adalah perkecualian. Sebab, Rasulullah saw. pernah melarang seorang sahabatanya yang ingin hanya beribadah tanpa menikah, lalu menegaskan bahwa ia juga beribadah tetapi ia juga menikah. Di sini jelas sekali bagaimana Rasulullah saw. selalu menuntun kita agar berjalan dengan fitrah yang telah Allah bekalkan tanpa merasakan beban sedikit pun.

Memang masalah penghasilan hampir selalu menghantui setiap para jejaka muda maupun tua dalam memasuki wilayah pernikahan. Sebab yang terbayang bagi mereka ketika menikah adalah keharusan membangun rumah, memiliki kendaraan, mendidik anak, dan seterusnya di mana itu semua menuntut biaya yang tidak sedikit. Tetapi kenyataannya telah terbukti dalam sejarah hidup manusia sejak ratusan tahun yang lalu bahwa banyak dari mereka yang
menikah sambil mencari nafkah. Artinya, tidak dengan memapankan diri secara ekonomi terlebih dahulu. Dan ternyata mereka bisa hidup dan beranak-pinak. Dengan demikian kemapanan ekonomi bukan persyaratan utama bagi sesorang untuk memasuki dunia pernikahan.

Mengapa? Sebab, ada pintu-pintu rezeki yang Allah sediakan setelah pernikahan. Artinya, untuk meraih jatah rezki tersebut pintu masuknya menikah dulu. Jika tidak, rezki itu tidak akan cair. Inilah pengertian ayat iyyakunu fuqara yughnihimullahu min fadhlihi wallahu waasi'un aliim, jika mereka miskin Allah akan mampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan
Allah Maha luas lagi Maha mengetahui (An-Nur: 32). Ini adalah jaminan langsung dari Allah, agar masalah penghasilan tidak dikaitkan dengan pernikahan. Artinya, masalah rezki satu hal dan pernikahan hal yang lain lagi.

Abu Bakar Ash-Shidiq ketika menafsirkan ayat itu berkata, "Taatilah Allah dengan menikah. Allah akan memenuhi janjinya dengan memberimu kekayaan yang cukup." Al-Qurthubi berkata, "Ini adalah janji Allah untuk memberikan kekayaan bagi mereka yang menikah untuk mencapai ridha Allah, dan menjaga diri dari kemaksiatan." (lihat Tafsirul Quthubi, Al Jami'
liahkamil Qur'an juz 12 hal. 160, Darul Kutubil Ilmiah, Beirut).

Rasulullah saw. pernah mendorong seorang sahabatnya dengan berkata, "Menikahlah dengan penuh keyakinan kepada Allah dan harapan akan ridhaNya, Allah pasti akan membantu dan memberkahi." (HR. Thabarni). Dalam hadits lain disebutkan: Tiga hal yang pasti Allah bantu, di
antaranya: "Orang menikah untuk menjaga diri dari kemaksiatan." (HR. Turmudzi dan Nasa'i)

Imam Thawus pernah berkata kepada Ibrahim bin Maysarah, "Menikahlah segera, atau saya akan mengulang perkataan Umar Bin Khattab kepada Abu Zawaid: Tidak ada yang menghalangimu dari pernikahaan kecuali kelemahanmu atau perbuatan maksiat." (lihat Siyar A'lamun Nubala' oleh Imam Adz Dzahaby). Ini semua secara makna menguatkan pengertian ayat di atas. Di mana Allah tidak akan pernah membiarkan hamba-Nya yang bertakwa kepada
Allah dengan membangun pernikahan.

Persoalannya sekarangan, mengapa banyak orang berkeluarga yang hidup melarat? Kenyataan ini mungkin membuat banyak jejaka berpikir dua kali untuk menikah. Dalam masalah nasib kita tidak bisa mengeneralisir apa yang terjadi pada sebagian orang. Sebab, masing-masing ada garis
nasibnya. Kalau itu pertanyaanya, kita juga bisa bertanya: mengapa Anda bertanya demikian? Bagaimana kalau Anda melihat fakta yang lain lagi bahwa banyak orang yang tadinya melarat dan ternyata setelah menikah hidupnya lebih makmur? Dari sini bahwa pernikahan bukan hambatan, dan kemapanan penghasilan bukan sebuah persyaratan utama.

Yang paling penting adalah kesiapan mental dan kesungguhan untuk memikul tanggung jawab tersebut secara maksimal. Saya yakin bahwa setiap perbuatan ada tanggung jawabnya. Berzina pun bukan berarti setelah itu selesai dan bebas tanggungjawab. Melainkan setelah itu ia harus memikul beban berat akibat kemaksiatan dan perzinaan. Kalau tidak harus mengasuh anak zina, ia harus menanggung dosa zina. Keduanya tanggung jawab yang kalau ditimbang-timbang, tidak kalah beratnya dengan tanggung jawab pernikahan.

Bahkan tanggung jawab menikah jauh lebih ringan, karena masing-masing dari suami istri saling melengkapi dan saling menopang. Ditambah lagi bahwa masing-masing ada jatah rezekinya yang Allah sediakan. Tidak jarang seorang suami yang bisa keluar dari kesulitan ekonomi karena jatah rezeki seorang istri. Bahkan ada sebuah rumah tangga yang jatah rezekinya
ditopang oleh anaknya. Perhatikan bagaimana keberkahan pernikahan yang tidak hanya saling menopang dalam mentaati Allah, melainkan juga dalam sisi ekonomi.

Pernikahan dan Menuntut Ilmu
Seorang kawan pernah mengatakan, ia ingin mencari ilmu terlebih dahulu, baru setelah itu menikah. Anehnya, ia tidak habis-habis mencari ilmu. Hampir semua universitas ia cicipi. Usianya sudah begitu lanjut. Bila ditanya kapan menikah, ia menjawab: saya belum selesai mencari ilmu.

Ada sebuah pepatah diucapkan para ulama dalam hal mencari ilmu: lau anffaqta kullaha lan tashila illa ilaa ba'dhiha, seandainya kau infakkan semua usiamu -untuk mencari ilmu-, kau tidak akan mendapatkannya kecuali hanya sebagiannya. Dunia ilmu sangat luas. Seumur hidup kita tidak akan pernah mampu menelusuri semua ilmu. Sementara menikah adalah tuntutan
fitrah. Karenanya, tidak ada aturan dalam Islam agar kita mencari ilmu dulu baru setelah itu menikah.

Banyak para ulama yang menikah juga mencari ilmu. Benar, hubungan mencari ilmu di sini sangat berkait erat dengan penghasilan. Tetapi banyak sarjana yang telah menyelesaikan program studinya bahkan ada yang sudah doktor atau profesor, tetapi masih juga pengangguran dan belum mendapatkan pekerjaan. Artinya, menyelesaikan periode studi juga bukan jaminan untuk mendapatkan penghasilan. Sementara pernikahan selalu mendesak tanpa semuanya itu. Di dalam Alquran maupun Sunnah, tidak ada tuntunan keharusan menunda pernikahan demi mencari ilmu atau mencari harta. Bahkan, banyak ayat dan hadits berupa panggilan untuk segera menikah, terlepas apakah kita sedang mencari ilmu atau belum mempunyai penghasilan.

Berbagai pengalaman membuktikan bahwa menikah tidak menghalangi seorang dalam mencari ilmu. Banyak sarjana yang berhasil dalam mencari ilmu sambil menikah. Begitu juga banyak yang gagal. Artinya, semua itu tergantung kemauan orangnya. Bila ia menikah dan tetap berkemauan tinggi untuk mencari ilmu, ia akan berhasil. Sebaliknya, jika setelah menikah
kemauannya mencari ilmu melemah, ia gagal. Pada intinya, pernikahan adalah bagian dari kehidupan yang harus juga mendapatkan porsinya. Perjuangan seseorang akan lebih bermakna ketika ia berjuang juga menegakkan rumah tungga yang Islami.

Rasulullah saw. telah memberikan contoh yang sangat mengagumkan dalam masalah pernikahan. Beliau menikah dengan sembilan istri. Padahal beliau secara ekonmi bukan seorang raja atau konglomerat. Tetapi semua itu Rasulullah jalani dengan tenang dan tidak membuat tugas-tugas kerasulannya terbengkalai. Suatu indikasi bahwa pernikahan bukan hal yang
harus dipermasalahkan, melainkan harus dipenuhi. Artinya, seorang yang cerdas sebenarnya tidak perlu didorong untuk menikah, sebab Allah telah menciptakan gelora fitrah yang luar biasa dalam dirinya. Dan itu tidak bisa dipungkiri. Masing-masing orang lebih tahu dari orang lain mengenai gelora ini. Dan ia sendiri yang menanggung perih dan kegelisahan gelora ini jika ia terus ditahan-tahan.

Untuk memenuhi tuntutan gelora itu, tidak mesti harus selesai study dulu. Itu bisa ia lakukan sambil berjalan. Kalaupun Anda ingin mengambil langkah seperti para ulama yang tidak menikah (uzzab) demi ilmu, silahkan saja. Tetapi apakah kualitas ilmu Anda benar-benar seperti para ulama itu? Jika tidak, Anda telah rugi dua kali: ilmu tidak maksimal, menikah
juga tidak. Bila para ulama uzzab karena saking sibuknya dengan ilmu sampai tidak sempat menikah, apakah Anda telah mencapai kesibukan para ulama itu sehingga Anda tidak ada waktu untuk menikah? Dari sini jika benar-benar ingin ikut jejak ulama uzzab, yang diikuti jangan hanya tidak menikahnya, melainkan tingkat pencapaian ilmunya juga. Agar seimbang.

Kesimpulan
Sebenarnya pernikahan bukan masalah. Menikah adalah jenjang yang harus dilalui dalam kondisi apapun dan bagaimanapun. Ia adalah sunnatullah yang tidak mungkin diganti dengan cara apapun. Bila Rasulullah menganjurkan agar berpuasa, itu hanyalah solusi sementara, ketika kondisi memang benar-benar tidak memungkinkan. Tetapi dalam kondisi normal, sebenarnya tidak ada alasan yang bisa dijadikan pijakan untuk menunda pernikahan.

Agar pernikahan menjadi solusi alternatif, mari kita pindah dari pengertian "pernikahan sebagai beban" ke "pernikahan sebagai ibadah". Seperti kita merasa senang menegakkan shalat saat tiba waktunya dan menjalankan puasa saat tiba Ramadhan, kita juga seharusnya merasa senang memasuki dunia pernikahan saat tiba waktunya dengan tanpa beban. Apapun kondisi ekonomi kita, bila keharusan menikah telah tiba "jalani saja dengan jiwa tawakkal kepada Allah". Sudah terbukti, orang-orang bisa menikah sambil mencari nafkah. Allah tidak akan pernah membiarkan hambaNya yang berjuang di jalanNya untuk membangun rumah tangga sejati.

Perhatikan mereka yang suka berbuat maksiat atau berzina. Mereka begitu berani mengerjakan itu semua padahal perbuatan itu tidak hanya dibenci banyak manusia, melainkan lebih dari itu dibenci Allah. Bahkan Allah mengancam mereka dengan siksaan yang pedih. Melihat kenyataan ini, seharusnya kita lebih berani berlomba menegakkan pernikahan, untuk
mengimbangi mereka. Terlebih Allah menjanjikan kekayaan suatu jaminan yang luar biasa bagi mereka yang bertakwa kepada-Nya dengan membangun pernikahan.

Wallahu a'lam bishshawab.

Sumber : http://nikahituibadah.blogspot.com/

mendirikan lembaga zakat

mendirikan lembaga zakat

Published with Blogger-droid v2.0.9

ka Dina Ps

ka Dina Ps

Published with Blogger-droid v2.0.9

copas dari email (the world is flat)

Salam,
Sekedar arsip lama dan jadul, moga2 masih bermanfaat dg kondisi saat ini.
Dalam bukunya "The world is flat" (buku agak jadul juga…hehe),
Tom Freedman mengungkapkan suatu intisari bahwa karena begitu rupa teknologi yang ada dan berkembang saat ini, terutamanya internet,
maka dunia ini sudah seperti "rumah besar" yang datar.
Maksudnya kita sekarang seperti hidup "bertetangga" dengan orang-orang dari seluruh dunia dimanapun dan kapanpun.
kita bisa "bekerja", "membaca berita", "conference call", "troubleshooting", "berkomunikasi"
dan lain-lain pekerjaan dari rumah, kafe, restoran, aiport dan sebagainya.
Living beyond boundaries…
Salah satu bisnis yang baru berkembang dalam sepuluh tahun ini ialah outsourcing atau juga freelance consultant.
Banyak sekali definisi outsourcing ini.
Tapi salah satu yang umum ialah mempekerjakan atau merekrut karyawan/resources yang diperlukan dengan sistem kontrak.
Kontrak maksudnya tidak permanen. Jadi sewaktu-waktu proyek selesai atau atasan tidak memerlukan lagi tenaga kita
maka selesailah sudah tugas kita sebagai karyawan.
Banyak yang menyebutnya kontraktor atau bahkan tentara bayaran...:-)
Dan realita oustourcing itu terjadi dimana-mana dibelahan dunia manapun dan di segala bidang.
IT, Telekomunikasi, Oil & Gas, Customer Service, Sales, dll.
Tanpa kita bisa pungkiri dan setuju atau tidak dengan sistem outsourcing tersebut.
Karena itu bisnis recruitment untuk mencari para kontraktor/"tentara bayaran" juga berkembang.
Akhirnya banyak bermunculan recruiter-recruiter dan agen-agen pekerjaan baru.
Ada orang yang memang memiliki latar belakang dan pengalaman sebelumnya di bidang IT & Telekomunikasi,
jadi sedikit banyak tahu seperti apa tipe dan kualifikasi karyawan/resources yang mereka cari.
Tapi kebanyakan juga adalah orang yang baru lulus dari S1 dan S2 dengan motif mencari fee yang lumayan dari pekerjaan ini.
Bahkan orang-orang HR yang permanen di suatu perusahaan, kebanyakan dari latar belakang psikologi atau jurusan sosial lain,
yang seringnya tidak memahami bagaimana seorang Engineer (technical person) dalam bidang apapun berpikir dan melakukan pekerjaannya. (no offense...;-))
Berikut beberapa tips dan strategi untuk menyiasati dalam mencari kesempatan yang lebih baik,
terutama untuk yg pengen jadi "professional army"...

1. Tentukan tujuan...(goal/objective)
Yup, ini tip klasik untuk memulai suatu pekerjaan atau meraih cita-cita, apapun itu.
Karena itu penting untuk menentukan arah kita kemana setelah ini.
What's next kata orang bule.
Contoh kasus:
- Kalo sekarang kita sebagai junior network engineer di suatu perusahaan, biasanya kita pengen meningkat jadi Senior Network Engineer
seandainya kita diterima bekerja di tempat laen.
- Kita adalah seorang RF Engineer di suatu project dan karena udah capek kerja lapangan maka kita pengen pindah jadi IT/VAS Engineer. Atau sebaliknya.
- Kita sekarang bekerja di pelosok daerah di Indonesia dan kita ingin pindah ke Jakarta atau kota besar laen untuk dekat dengan keluarga.
- Kita sudah keliling Indonesia dan sekarang saatnya kita pengen melanglang buana ke luar negeri.
- Kita sudah bertahun-tahun berkecimpung di dunia teknikal, trobleshooting dari 1 problem ke problem yang laen.
Bikin script, pasang trace atau snoop, dsb. Dan kita bosen dan pengen mencoba di sisi manajerial, punya "anak buah", manage orang, presentasi di depan customer, dlsb.
- Kita pengen jadi specialist di satu alat/product sampai betul-betul expert tahu luar dalam alat tersebut,
mulai dari A-Z bahkan akhirnya bisa ikut mendesain alat/produk tersebut.
- Kita pengen punya uang yang buanyaakkk untuk pensiun dini atau untuk bisa menyekolahkan anak-anak sampai setinggi-tingginya atau untuk
beramal ibadah bersama seluruh keluarga.
- Dan masih banyak contoh-contoh kasus yang laen yang kita sendiri pemiliknya dan yang menentukan tujuan/terminal selanjutnya...:-)

2. Persiapkan lebih dari satu CV
Sesuai dengan tujuan di atas, kita sebaiknya mempersiapkan CV/Resume lebih dari 1. Minimal 2 buah atau maksimal terserah kita.
Seperti tentara mo perang atau backpaker mo naek gunung, harus banyak yang dipersiapkan dan dibawa.
Pasukan khusus minimal punya pisau komando dan FN57 ato Beretta, Backpaker minimal harus bawa fleece jacket dan kompas/GPS.
Contoh kasus:
- CV pertama kita sebagai Junior Engineer. Dan buat CV kedua yang menekankan tugas-tugas Senior Engineer yang telah dan pernah diselesaikan.
Di CV kedua tsb, highlight hal-hal, skill dan pengalaman yang menunjukkan bahwa kita mampu dan bisa menyelesaikan pekerjaan Senior Engineer,
seperti misalnya troubleshooting problem A yg seharusnya dikerjakan oleh level 2/3, atau berdiskusi/meeting dengan customer
untuk klarifikasi suatu problem, atau menganalisa suatu problem dan memberikan solusinya kemudian mendokumentasikan problem tersebut.
- CV pertama sebagai RF Engineer. Dan buat CV kedua dan ketiga untuk posisi IT dan VAS Engineer.
Untuk CV yang kedua dan ketiga, tekankan pada kemampuan yang berkaitan di bidang IT/VAS.
Misalnya untuk IT Networking, kita pernah dan mampu melakukan troubleshooting soal networking, database, operating system, instalasi sotware/aplikasi dll.
Kita pernah diajak diskusi dalam suatu project soal VAS dan integrasi di area/domain-mu (misalnya MSC atau Core Network) dengan VAS node/element.
Jadi akhirnya kita paham dan tahu prinsip kerja VAS element tersebut.
- CV kita yang pertama dalam bidang teknikal. Kemudian buat CV kedua bahwa kita juga harus memanage/supervise orang
dan berinteraksi dengan berbagai orang atau departemen, karena kita terlibat dalam suatu proyek yang kompleks.
Kita juga harus berkoordinasi dengan tim lain dari vendor lain untuk urusan integrasi, testing, commisioning, dll.
Sampaikan bahwa kita pernah memimpin meeting/diskusi, bahwa kita pernah menyelesaikan suatu masalah bersama-sama dalam 1 tim dan kitalah leadernya,
bahwa kita pernah menerangkan (baca: presentasi) ke customer suatu proses sampai akhirnya mereka mengerti,
bahwa kita pernah menasehati dan mengajari teman sekerja-mu tentang suatu solusi.
Tidak ada masalah meskipun semua yang pernah kita lakukan itu dalam scope kerja yang kecil atau dalam hirarki yang paling bawah,
karena pada intinya kita semua pernah jadi "pemimpin" dan manager.
- Kita punya 1 CV focus di suatu alat/produk/sistem, misalnya Windows dan segala sesuatu yang berkaitan dengan Windows, kemudian kita juga dituntut
punya CV yang laen untuk spesialis Linux/UNIX. Ini karena Anda ingin benar-benar fokus dengan Linux/UNIX dan tetek-bengeknya.
- Kita punya 1 CV dalam bahasa Indonesia untuk lowongan lokal perusahaan Indonesia dan kita harus punya CV dalam bahasa Inggris,
walaupun kita tidak begitu fasih, setidaknya menunjukkan bahwa kita tahu dan mengerti bahasa Inggris.
- Dan masih banyak contoh kasus yang laen untuk memodifikasi atau customize CV.
Syaratnya cuma 1, jujur…

3. Perkuat kemampuan dan kelebihan kita di masing-masing CV tersebut
Tunjukkan kemampuan dan kelebihan-mu secara spesifik, detil dan jelas.
Kalo bisa kaitkan dengan angka atau jumlah.
Ini termasuk pencapaian dan prestasi ketika menyelesaikan tugas-tugas kita.
Portofolio dan daftar hasil-hasil pekerjaan kita. Jika ada, bisa di-link-kan dengan website-mu.
Penghargaan yang kita terima. Kuncinya, bermainlah dengan kata-kata dan jangan berbohong.
Contoh kasus:
- Ikut berpartisipasi sebagai Engineer dalam swap project.
- Berhasil sebagai team lead dalam project migrasi 5 cluster dari sistem A ke sistem B.
- Terlibat dalam swap project 1000 BTS di seluruh Indonesia.
- Penghargaan sebagai Employee of the Month dari Perusahaan X.
- Menyelesaikan migrasi database A ke database B dalam waktu 6 jam.
- Create website untuk customer perusahaan Z.
- Dipercaya sebagai Assistant Manager atau Leader untuk membawahi 10 Engineers.
- Ditunjuk sebagai Acting Manager ketika Manager yang bersangkutan berhalangan.
- Sukses memimpin meeting dengan perwakilan customer seluruh Jawa-Bali sebelum implementasi project.
- Menyelesaikan major problem: network down sesuai dengan SLA selama kurang dari 1 jam.
- Mencapai KPI yang ditentukan dalam 3 bulan.
- Dan banyak lagi...

4. Tunjukkan kata-kata kunci dengan posisi atau pekerjaan yang kita lamar
Masukkan kata-kata kunci di suatu bidang pekerjaan atau kata-kata yang mempunyai penekanan dalam pekerjaan tersebut ke CV kita.
Juga training, workshop atau seminar yang kita ikuti. Meskipun itu internal.
Kuncinya, bermainlah dengan kata-kata dan jangan berbohong.
Contoh kasus:
- Kita ingin menunjukkan bahwa kita seorang VAS Engineer yang berpengalaman dan handal, maka kata-kata kunci berikut, "RBT, SMSC, MMSC, IVR, VP, IMS", dll. bisa bermanfaat.
- Kita ingin menunjukkan bahwa kita bisa jadi seorang Pre-Sales Consultant, ini kata kuncinya, "sukses dalam berpresentasi,
mampu meyakinkan customer, paham konsep IT/Telekomunikasi", dll.
- Kita ingin jadi IT Manager, ini kata kuncinya, "Operating System (OS), Database (DB), Programming (PHP, Java, Ruby), Leadership, punya beberapa anak buah,
memimpin tim", dll.
- Kita ingin jadi Core Expert, ini kata kuncinya, "MSC, SGSN, GGSN, Sigtran, SS7", dll.
- Mengikuti training atau workshop pengenalan Billing System di perusahaan A.
- Sebagai Trainer (internal) "IP Address, Cisco, Optimization, 2G/3G, Troubleshooting, Problem Solving" di perusahaan B.
- Dan laen-laen contoh kasus.

5. Kirim email dan publish/posting CV tersebut di online job search dan website perusahaan secara periodik.
Sesusai dengan tujuan, kirim dan pasang CV tersebut di website pencarian kerja online, website agent, website recruiter
dan website perusahaan-perusahaan yang Anda tuju.
Lakukan itu secara periodik, minimal 3 bulan sekali setelah mengupdate CV kita yang terbaru dan paling relevan.
Meskipun kita tahu di perusahaan tersebut atau agen itu tidak lagi membutuhkan seorang IT/VAS/RF/Network Engineer,
tapi tidak salah kita tetap kirimkan CV, karena sewaktu-waktu mereka perlu posisi yang sesuai dengan pengalaman, skill
dan kata-kata kunci dalam CV-mu maka kita pasti dihubungi.
Dan yang perlu diingat, jangan bayangkan bahwa antara masing-masing recruiter di 1 perusahaan/agen
(misalnya *@tanint.com or *@pentaconsulting.com) mereka saling berhubungan. Kebanyakannya tidak !
Mereka bekerja sendiri-sendiri sesuai area dan customer mereka masing-masing dan sama-sama berlomba-lomba mencari fee sebanyak-banyaknya...:-)
Jadi tidak ada yang salah kalo kita kirim masing-masing agen tersebut CV/Resume.
Intinya, anggap aja bahwa orang-orang atau perusahaan tersebut tidak(=belum) tahu siapa kita dan apa pekerjaan/bidang yang sedang kita tekuni.
Tentunya cuma kita yang mau dan bisa mempromosikan diri kita sebaik-baiknya dan sebanyak-banyaknya...
Contoh kasus:
- monster.com
- naukrigulf.com
- bayt.com
- jobserve.com
- *@tanint.com
- *@pentaconsulting.com
- *@glotel.com
- *@rpint.com
- dll

6. Persiapkan diri kita untuk "killer" interview
Setelah semua CV/Resume terkirim, persiapkan diri kita untuk interview kapanpun dengan siapapun.
Dulu waktu baru selesai TA dan mo lulus, saya sering ngobrol2 dan diskusi dengan kawan-kawan soal mencari pekerjaan.
Mereka dan terutama senior-senior saya sering bilang bahwa mencari dan dapat kerja itu nasib2an.
Entah yang dimaksud nasib beneran atau emang nasib-nasiban...hehe
Kata mereka tidak peduli IP 4.0, atau dapet beasiswa ini-itu waktu kuliah, atau anak dosen/rektor, atau bahkan kuliah hampir DO, dsb. Pekerjaan kadang tidak "melihat" semua hal itu.
Ada yang sekali ikut seleksi langsung tembus.
Ada yang berkali-kali ikut tes, gak lolos psikotes, ada yang gagal HR interview, ada yang gagal ketika user interview,
atau yang fail ketika medical test dan masih banyak lagi cerita-cerita unik seleksi/interview pekerjaan.
Tapi dalam usia saya sekarang dan setelah melalui berbagai cabaran...hehe
Saya menyimpulkan bahwa sebenarnya "nasib" itu bisa kita "cari" atau kita "tentukan".
Menurut saya, ini menurut saya lho berdasarkan perjalanan hidup saya sampai saat ini,
bahwa "nasib" itu sebenarnya adalah pertemuan antara kesempatan atau peluang dengan kesiapan diri kita sendiri.
Maksudnya bagaimana, misalnya kita sebagai seorang Engineer, diwaktu senggang kita manfaatkan untuk belajar2 ngeblog,
bikin website, dll yang berkaitan. Suatu ketika kita pulang kampung dan duduk sebelahan dengan seorang owner sebuah perusahaan.
Ketika cerita-cerita akhirnya bertemulah kita dengan satu tema kalo owner itu sedang perlu seseorang untuk mendesain website perusahaannya.
Dan kemudian kita disodori kesempatan itu.
Tanpa kita sadari pengorbanan dan kegemaran kita belajar website membawa kita dipilih oleh owner itu. Itulah "nasib"...hehe
Ato contoh laen yang lebih aktual, karena kita ingin jadi Senior IT Network Engineer dari sebelumnya seorang RF Engineer,
maka belajarlah kita segala sesuatu tentang Networking, IP Address, Subnetting, Switching, Routing dsb.
Ketika saatnya tiba dan ada perusahaan/orang yang membutuhkan setidaknya kita udah siap dan lancar berbicara soal Networking area.
Contoh kasus:
- Pelajari hal-hal yang kita ingin kuasai secara bertahap dan serius. Hardwork & smartwork.
- Pelajari kata-kata kunci yang telah kita tuliskan di CV/Resume di atas.
- Banyak sumber buat belajar: otodidak, Bos/Senior, teman2, internet/google, dll.
- Bayangkan apa solusi dan nasehat kita untuk perusahaan yg dilamar ketika menyelesaikan suatu masalah di posisi yang kita lamar tersebut.
- Buat summary beberapa paragraf dari CV kita, siapa kita, apa yang kita kerjakan sekarang dan sebelumnya,
pencapaian & prestasi kita, kemampuan dan skill kita, dll. Singkat, padat dan jelas.
- Pahami halaman summary tersebut.
- Latihlah interview baik dengan diri sendiri atau dengan orang laen, di depan cermin, di kamar mandi dll.
- Siapkan jawaban2 dari pertanyaan yang sering kita dengar.
- Belajar...berlatih...belajar...berlatih...

7. Manfaatkan "ketidaktahuan" dan "kekurangpahaman" recruiter atau agen2 outsourcing tersebut.
Seperti yang sudah saya singgung di atas, hampir sebagian besar recruiter/interviewer awal (HR, agent, dsb.) tidak mengetahui
dan memahami secara jelas posisi dan tanggung jawab (job description) pekerjaan itu.
Disinilah kesempatan kita untuk meyakinkan mereka bahwa kita lah orang yang benar sesuai dengan posisi tersebut.
Kalo ini berhasil, "pekerjaan impian" kita sudah ada di sebelah tangan...:-)
Kuncinya, bermainlah dengan kata-kata dan jangan berbohong.
Contoh kasus:
- Yakinkan bahwa kita orang yang tepat dan sesuai.
- Yakinkan mereka bahwa kita bisa melakukan "semua" pekerjaan tsb nantinya ato "can do attitude" bahasa kerennya.
(ingat negosiasi utama kita sebenarnya adalah dg user atau Bos kita nanti, bukan dg recruiter/HR/agent).
- Yakinkan bahwa kita orang yang fleksibel.
- Yakinkan bahwa kita mampu berkomunikasi dan bekerja sama dengan semua orang.
- Yakinkan bahwa kita punya kemampuan tinggi beradaptasi sehingga bisa langsung pakai.

8. Maintain your skills
Asah terus kemampuan dan pengalaman di bidang yang kita tekuni atau bidang yang ingin kita terjuni.
Belajar...belajar...dan belajar...Latihan...latihan...latihan...:-) dg cara apapun.
Katanya belajarlah sampai liang lahat dan belajar seumur hidup kita.
Pisau yang tetap diasah akan terus tajam.
Contoh kasus:
- Buka pikiran dengan hal-hal baru yang menarik dan menantang
- Coba "tantang" diri kita sendiri dengan tujuan jangka pendek dan jangka panjang
- Gunakan waktu luang kita dengan produktif
- Perluas kenalan dan kolega kita (networking)
- Ambil sesuatu yang baik dan positif dari siapapun juga
- Diskusi dan sharing ilmu, kemampuan dan problem2 kita dengan yang laen (bisa keluarga, temen, dan siapapun yg kita percaya).

9. Banyak-banyak bersyukur, berdoa dan bersedekah.
Inti yang paling penting dan mendasar dari semua tips di atas...;-)

Selamat berjuang dan pantang mundur !!!
sumber: sekedar opini, kebanyakan pengalaman pribadi penulis dan juga comot sana-sini...:))
Monggo kalo ada yg mo nambahin.
Mohon maaf kalo ada yg kurang berkenan atau kurang tepat

Salam,
~ab

Tanggal Pernikahan

Alhamdulillah..
Sudah ketemu tanggal nya.. :-)