Tips Agar Produktif Finansial



Dalam buku Mbak Wina disebutkan begini:
"Buat saya, golongan menengah artinya golongan yang berdaya. Kita punya mata pencaharian dan mampu makan tiga kali sehari. Kita punya atap di atas kepala. Mungkin juga rumah kontrakan, mungkin rumah orangtua, mungkin juga sudah jadi rumah sendiri. Yang pasti, kita tidak perlu kuatir harus tidur dimana malam ini"

"Golongan menengah adalah:
  • orang-orang yang memiliki penghasilan tetapi sebelum akhir bulan sudah merasa kehabisan uang
  • memiliki utang berkepanjangan yang tidak ada habisnya
  • memiliki barang-barang bagus tetapi kuatir karena tidak punya tabungan
  • memiliki hidup yang berkecukupan tetapi kuatir tidak mampu menyekolahkan anak-anak dengan baik
  • memiliki rumah tinggal tetapi berkemungkinan besar harus menjual rumah bagus ini karena tidak punya dana pensiun"
Saya pribadi termasuk golongan menengah. Sangat rawan.. ketika terpeleset sedikit, bisa jadi langsung turun ke bawah. Dalam buku Mbak Wina, banyak sekali checklist agar kita bisa menjadi golongan menengah yang "sukses". Terbebas dari kemiskinan.

Memang sedari kecil sebaiknya sudah diajarkan bagaimana mengatur finansial. Harus diajarkan untuk menyisihkan uang saku. Harus diajarkan untuk tidak membeli barang yang kurang dibutuhkan.

Sedikit berbagi bagaimana untuk memulai mengelola keuangan :
1. Bedakan antara kebutuhan dan keinginan
Memang saat ini hampir semua teman kita mempunyai gadget yang canggih-canggih. Masing-masing berlomba-lomba untuk punya gadget terupdate, entah untuk sekedar memenuhi ego, ikut-ikutan, untuk nge-game, atau memang untuk bisnis. Jika gadget tersebut tidak bisa meningkatkan penghasilan Anda, berarti itu hanya sebuah keinginan, bukan kebutuhan. Jika gadget tersebut tidak membuat kualitas keilmuan kita meningkat, maka gadget hanyalah sebuah keinginan biasa.

Tetangga saya yang seorang tukang bakso, ngontrak di sebuah kontrakan petak 3 seharga 500 ribu / bulan. Tinggal bersama anak, menantu, serta seorang cucunya. Beliau jualan bakso mangkal di sebuah perumahan elite di Cibubur. Bapak tersebut membeli 2 motor langsung secara kredit, Yamaha Mio Soul GT dan Byson. Dalam hati saya hanya berfikir.. Sepeda motor ini untuk sang Bapak hanya digunakan untuk belanja daging setiap pagi nya di pasar Cimanggis, lalu untuk apa pakai beli 2 sepeda motor? Untuk gaya-gaya an kah?
Menurut saya seharusnya uang tersebut ditabung dalam bentuk emas, ataupun dalam bentuk rumah. Jadi Bapak tersebut bisa punya rumah sendiri dengan cara KPR dan tidak perlu ngontrak lagi.

Penuhi kebutuhan, bukan keinginan.

2. Catat semua pengeluaran
Teman SMK saya bernama Zaky, dia adalah termasuk anak orang kaya. Orang tuanya adalah pengusaha rumah makan di Tegal yang cukup sukses. Dia punya kebiasaan yang menurut saya amat sangat bagus. Dia selalu menuliskan setiap pengeluarannya, sekecil apapun itu dalam sebuah buku. Yah.. sebagai anak kost memang harus pinter-pinter mengatur uang, dan teman saya ini perlu dijadikan teladan. Mulai dari beli sarapan, makan siang, makan malam, angkot, beli es, beli pulpen, bayar sekolah, semuanya.. benar-benar terinci.

Apa sih manfaatnya ?
Dengan pengeluaran yang tercatat rapi, bisa dijadikan pembelajaran untuk kita membedakan yang mana kebutuhan, yang mana keinginan. Dengan pengeluaran yang tercatat, kita bisa tau kemana saja larinya uang kita. Jangan tiba-tiba ngecek ATM lalu bingung "Loh.. kok uangnya tinggal segini ya? Perasaan kemarin masih banyak.. Kalo gini caranya ga cukup nih sampai akhir bulan".. Jangan begitu..

Teringat saat awal-awal mengurus keuangan Skylar , sempat bingung ketika banyak order dan banyak pemasukan, tetapi uang di rekening sangat sedikit. Setelah diteliti.. ternyata banyak pengeluaran kecil-kecil yang berkali-kali tidak dilaporkan dan tidak tercatat. Contoh : beli bensin, beli kertas, foto copy, kirim dokumen, beli jajan, beli air galon, bayar sampah, beli pulsa, dll. Dan jika ditotal-total, ternyata bisa sampai 1 juta an lebih pengeluaran kecil-kecil tadi..

2. Analisa catatan keuangan
Yang perlu diperhatikan dari analisa ini adalah pembandingan catatan keuangan dengan target keuangan. What ?? Target ?? Iya donk.. mengelola keuangan juga harus punya target. Lihat kembali list yang ada di buku "100 Langkah untuk tidak Miskin" punya Mbak Wina. List nomor berapa yang akan kita target. Misalkan kita target untuk punya mobil pribadi dalam jangka waktu 1 tahun ke depan. Harus mulai dihitung, berapa harga mobil itu, serta berapa uang yang perlu kita sisihkan tiap bulannya agar 1 tahun ke depan mobil itu bisa terbeli. Memang kita punya kebebasan karena ini uang kita sendiri. Tapi ingat lagi, uang adalah amanah. Dan amanah ini harus dijaga dan direncanakan dengan baik. 

3. Jauhi hutang
Coba sebisa mungkin untuk menjauhi hutang. Jangan sekali-kali berhutang kecuali dalam keadaan amat sangat terdesak. Dalam membayar hutang usahakan disiplin dan tepat waktu. Ingat.. hutang adalah prioritas nomer 1, sisanya baru untuk kebutuhan yang lain. Usahakan jika berhutang pun, berhutanglah di tempat yang tidak berbunga.. Hutang ke teman.. saudara.. atau yang lainnya.. hehe.. :-)

4. Terapkan pola dan gaya hidup sederhana
Dalam hal ini, bukan berarti kita harus hidup sederhana loh ya? Tetap, hidup kita harus berlimpah dan berkah.. Tapi.. sikap dan pola hidupnya sederhana.. Jangan mentang-mentang punya banyak uang, lalu bebas menghabisakannya. Jika baju lama masih bisa dipakai, untuk apa beli baju baru? Jika mobil lama masih bisa dipakai, untuk apa beli mobil baru?

Sederhanalah dalam bersikap, dan turunkan sikap tersebut ke anak cucu kita. Banyak pengusaha sukses yang hanya bertahan sampai 1 atau 2 turunan saja. Kenapa begitu? Karena sikap sederhana sang ayah/ kakek tidak diturunkan ke anak/ cucunya. Dulu si ayah sangat gigih, rajin menabung, sederhana, dan kesuksesan lah buahnya. Tapi anaknya, mentang-mentang ayahnya sukses bebas menghabiskannya. Bebas berboros-boros ria.. Jangan.. Jangan begitu..

Memang miskin atau kaya, itu adalah takdir dan ujian. Tapi selagi kita masih ada rejeki dan penghasilan, tidak ada salahnya kita memanage sebaik mungkin. Berinvestasi sebanyak mungkin, karena kita tidak akan pernah tau kapan sakit akan datang, kematian akan datang, usaha kita akan bertahan berapa lama..

So.. kritislah dalam mengelola keuangan sejak dini..
 

Cinta terbaik

cinta terbaik adalah ketika kau mencintai seseorang yang membuat imanmu mendewasa, taqwamu bertambah, cintamu padaNya juga bertumbuh...

cinta yang terbaik ialah saat kau mencintai seseorang yang membuat akhlakmu makin indah, jiwamu makin damai, hatimu makin bijak..

dia jadi penegur saat taatmu luntur

dia jadi penasehat saat kau maksiat

dia jadi pelipur saat semangatmu lebur.

yah, dialah cinta terbaik...

yang tak hanya ingin bersamamu di dunia tapi juga bertemu kembali di surga...

via Ummu Fahrian Ida

Jika Tersakiti Jangan Izinkan Hatimu Menyimpan Luka


Ada alasan mengapa orang dapat menyakiti hatimu :

1. Kau benar-benar peduli padanya namun dia tidak menghiraukan..
2. Ia tidak serius peduli padamu sehingga seolah-olah dirimu merasa diabaikan..


Agar sakit tidak singgah berlama-lama dalam hati, ikhlaskan saja apa yang terjadi..
Orang yang ikhlas tidak bertambah semangat dalam kebaikan manakala dipuji atau dibalas dengan hal yang serupa..
Dan tak kan surut semangat berbuat kebaikan jika mendapat cacian..
Karena apa yang dilakukan hanya Allah yang menjadi tujuan..

Memang tidak semudah membalikkan telapak tangan untuk bersikap demikian,
namun bukan keputusan bijak bila menyimpan bara di dada sehingga dirimu merana karenanya..
Andai orang lain membuat dirimu sakit, jangan izinkan dirimu menyakiti hatimu sendiri dengan menyimpan luka..

via Ummu Fahrian Ida

Komen tentang Produksi Dalam Negeri : Mari kita dukung





Just share dari milis treman,

Basri Hasan
Semoga Esemka tidak bernasib sama.

Sahabat-sahabatku yth.,
Seminggu terakhir ini saya antusias mengikuti berita heboh mengenai mobil bikinan anak-anak SMK di Solo, yang dikritik habis oleh sebagian pejabat pemerintah Indonesia.
Ini membawa kenangan saya kembali ke periode 2004 - 2007 ketika kami berusaha dan hampir berhasil membangun Industri HOVERCRAFT, tapi berhasil dengan sukses dimatikan justru oleh pejabat-pejabat yang sesungguhnya sangat bisa membantu merubah sejarah otomotif Indonesia, tapi memilih untuk bersikap sebaliknya.

Pejabat Indonesia yang visioner dan mengambil tindakan sangat berani saat itu ialah KASAL Laksamana Slamet Soebijanto.
Begitu diangkat jadi KASAL, beliau mengumumkan pembelian 4 (empat) buah HOVERCRAFT "buatan putera-putera Bangsa Indonesia", yaitu kami, yang baru k.l. tiga minggu sebelumnya memberikan presentasi mengenai HOVERCRAFT yang akan kami bangun di depan Wagub Lemhanas beserta jajarannya.
Saat itu, kami malah sama sekali tidak tahu kalau Wagub Lemhanas yang menerima presentasi kami ini akan menjadi KASAL! Dan meskipun penerimaan beliau dan timnya amat-sangat simpatik dan penuh respek, tidak terlihat tanda-tanda bahwa beliau akan menuliskan sejarah di Republik Indonesia ini.
Tentu saja ini menimbulkan kegemparan di mana-mana, mulai dari pejabat-pejabat TNI AL sendiri, maupun (atau terutama???) dari para rekanan TNI AL sendiri, yang seperti biasa di dunia bisnis, menganggap pendatang baru sebagai saingan yang akan mengambil sebagian besar porsi lahan mereka!
Resistensi berat pertama yang kami dapat ialah dari dalam TNI AL sendiri.

Pesanan 4 (empat) unit HOVERCRAFT yang disepakati, ketika jadi SK ternyata berubah menjadi 5 (LIMA) unit DENGAN HARGA YANG SAMA!

Upppsss........, pesanan 4 unit seharga Rp 15 milyar, berubah menjadi 5 unit, harga langsung terjun bebas di"discount paksa" 20 % dengan tambahan beban kewajiban membangun satu unit lagi dalam jangka waktu yang sama pula!

Keputusan dibuat bulan Maret, HOVERCRAFT yang kami bangun harus bisa diikutkan dalam Latihan Besar Armada Jaya pada pertengahan bulan Desember 2005!!!

Pilihannya adalah mundur dan menyerah sebelum bertempur.
Atau maju terus demi mewujudkan impian dan idealisme!
(Dari sejak awal memang cita-cita kami adalah membangun Industri HOVERCRAFT, MEMBUKTIKAN bahwa putera-putera Indonesia itu BISA bertindak lebih dari sekedar makelar/perantara/broker atau sekedar "tukang jahit"!
Fokusnya adalah kebanggaan bangsa, bukan cari proyek untuk mendapatkan uang!)

Sekali layar terkembang, pantang biduk surut ke pantai, maka kami memilih untuk maju terus.

Demikianlah meskipun dengan tersandung-sandung, jatuh-bangun berdarah-darah, kami berhasil mendeliver ke lima unit HOVERCRAFT buatan anak bangsa tersebut, yang tahun itu juga langsung diikutkan (dan menjadi penyelamat sekaligus primadona selain sebagai kendaraan pendarat pasukan marinir, juga sebagai alat angkut VIP, yaitu para Perwira Tinggi TNI AL dll.) dalam Latihan besar TNI AL Armada Jaya ke 25 di P. Sekerat Kaltim pada tanggal 14 Desember 2005.

Hambatan lain ialah adanya rumors dan isue-isue negatif yang jelas dilemparkan oleh para rekanan seperti yang telah saya tulis di atas, dan........para produsen HOVERCRAFT dunia yang tiba-tiba saja berbondong-bondong membombardir Indonesia dengan segala tawaran pembelian HVOERCRAFT dan pengkerdilan kemampuan bangsa Indlonesia untuk memproduksi barang canggih.

Persis seperti reaksi Gubernur Jateng Bibit Waluyo, Bupati Wonogiri Danar Rahmanto dan Wkil Ketua DPR Anis Matta menyikapi mobil Kiat ESEMKA buatan anak-anak Solo itu!
Satu e-mail dari perwakilan produsen HOVERCRAFT di Inggris menulis bahwa menurut pengalaman mereka membangun HOVERCRAFT di India, kemampuan satu orang insinyur Inggris itu sebanding dengan sepuluh orang Insinyur India.
Indonesia ya pasti lebih buruk lagi dari itu, maksudnya!
He he he......

Yang lebih hebat ketika pada 15 Januari 2007 saya bertemu dan diperkenalkan dengan Kabalitbang Dephan Prof. Dr. Lilik Hendrajaya pada pelantikan salah seorang mutual friend yang jadi Staff Ahli Menhan.

Begitu mengetahui bahwa saya adalah pensupply ke lima unit HOVERCRAFT ke TNI AL, Prof. Lilik langsung memberondong saya dengan tuduhan betapa salahnya kami karena memproduksi HOVERCRAFT tanpa didahului penelitian. (Entah menyimpulkan dari mana ya, beliau ini? Membangun HOVERCRAFT tanpa didahului penelitian???)

Dalam acara yang sedemikian resminya, tanpa menghiraukan sopan-santun (kami kan baru saling diperkenalkan?!) beliau langsung menguliahi saya mengenai tata-aturan berproduksi: Badan Penelitian (maksudnya Balitbangnya beliau) yang meneliti, hasilnya baru boleh kami produksi!

"Kapan anda pernah menelitinya, Pak?" Jawabnya adalah

"...Pokoknya....." He he he....., Indonesia buaanget duehhh......!
Tapi didalam rentetan berondongan tuduhan itu, beliau malah mengajak kerja-sama, menjanjikan akan menyediakan dana Rp. 300 juta buat kerja-sama tersebut.
Beberapa hari kemudian beliau menelpon saya, diikuti beberapa kali pertemuan dan akhirnya tim kami dan tim beliau bertemu di kantor beliau. (Saya datang dengan Mas Indra S. Said yang saat itu sedang membantu kami cari pemodal untuk bangkit kembali dan satu sobat lain dari HOVERINDO.)

Pada rapat itu dengan pedenya beliau menyatakan bahwa HOVERINDO akan diikutkan dalam penelitan mengenai HOVERCRAFT yang akan dikerjakan oleh Balitbang Dephan.
Lho....., kami (HOVERINDO) yang sudah mendeliver HOVERCRAFT ke TNI AL, kok malah mau diikutkan pada timnya Balitbang Dephan yang baru mau akan mulai mengadakan penelitian??? Logikanya kok bisa terbalik-balik begini, sih....?!

"Kerja-sama" model begini ini mah tentu saja langsung kami tolak mentah-mentah.

Jawaban teka-tekinya muncul beberapa hari kemudian, ketika beliau menelpon saya kembali setelah penolakan kerja-sama dari pihak kami pada pertemuan di ruang rapatnya itu.

He he he....., proyek kerja-sama itu ternyata "...memang ujung-ujungnya duit...." (ini suweerrr adalah kata-kata beliau sendiri) karena dari Rp. 300 juta yang beliau janjikan itu 40% peruntukannya adalah untuk honor para ahli di pihak beliau!
Wuitttsss.......!


Kalau saya juga minta 40 % buat tim ahli saya di HOVERINDO supaya adli, maka biaya penelitiannya jadi tinggal 20 % atuhhh....!
Rp. 60 juta untuk penelitian dari total Rp. 300 juta yang dikeluarkan negara!!!"Penelitian"nya akan jadi seperti apa ya, hasilnya?

Jadi beliau butuh perusahaan kami itu rupanya sebagai legitimasi "proyek" institusinya.

Penelitiannya mah nggak penting-penting amat, karena memang bukan itu tujuannya! Yang penting uang negara bisa keluar dan ada "pertanggung-jawabannya"! (Disclaimer: Ini tebakan saya, karena tidak menemukan alasan lain lagi yang masuk akal!) Paling top ketika ketemu pejabat penting berikutnya yang adalah tidak kurang dari Menristek Kusmayanto Kadiman himself, yang berhasil saya minta menyediakan waktu untuk menerima saya berkat jasa bantuan Mas Apam. (Saat menghadap Menristek ini saya didampingi juga oleh Mas Satyo Fatwan.)

Belum satu menit beliau melihat video demo ke lima HOVERCRAFT yang telah kami deliver ke TNI AL, beliau langsung menukas: "Ya ya ya...., saya sudah tahu mengenai HOVERCRAFT ini!" dan mulailah k.l. 45 menit kuliah umum mengenai nasib HOVERCRAFT kami ini.

(Panjang video demo itu k.l 8 menit, yang sudah diabaikan beliau sejak awal.
Tidak ingin tahu, tidak penasaran!)

"Waktu itu dalam suatu acara KASAL memang bilang sama saya, bahwa TNI AL sedang membeli HOVERCRAFT buatan dalam negeri. Beliau minta saya melihat pembangunannya dan minta bagaimana pendapat Kemenristek."

"Jadi saya kirim orang-orang saya untuk menyelidiki ke sana. Ternyata produksinya payah sekali! Masih berupa industri rumahan dan sama sekali tidak memenuhi syarat untuk bisa menghasilkan sebuah produk yang handal!"
"Maka saya bilang sama KASAL, itu bahaya sekali!
Kalau you beli satu mungkin tidak apa-apa. Tapi kalau beli banyak, you nanti akan dapat masalah!"

Masya Allah!

Di depan hidungnya itu video demo dari LIMA, BUKAN SATU HOVERCRAFT, masih belum selesai!
Demonya adalah bagaimana kemampuan HOVERCRAFT kami ini bekerja dan bermanoeuver seperti layaknya kendaraan yang sedang mendemonstrasikan kehandalannya!!!
"Lho, saya kok tidak pernah tahu kalau Kemenristek pernah datang ke pabrik kami, Pak?"
"Ya, you tentu tidak tahu, karena memang kami nggak bilang-bilang, kok!"
Wuitttsssss......????!
"Boleh saya minta hasil laporan orang-orang yang Bapak kirim ke pabrik kami?"
"Nggak, kita nggak bikin laporan seperti itu!"
Masya Allah lagi!
Seorang Menteri Riset dan Teknologi bilang ke KASAL TNI AL bahwa produk kami yang sedang dibeli TNI AL itu "payah" dan "bisa berbahaya", tapi tidak punya dokumentasi data pendukung statement beliau???
Padahal dalam "kuliah"nya saat itu beliau ini berulang-ulang menekankan bahwa dirinya adalah seorang birokrat!

Beliau bahkan tidak menyadari kadar keampuhan statement seorang Menteri RISET dan TEKNOLOGI terhadap seorang KASAL. Dan akibat ikutannya terhadap perusahaan kami, yang berdiri tanpa SESENPUN memakai uang negara!
Ibarat anak balita yang diberi mainan AK 47, tidak tahu berbahayanya "mainan' yang sedang dipegang-pegangnya ini! Begitu pula rupanya Pak Menteri tidak menyadari saciduh metu, saucap nyatanya, idu geninya fatwa seorang menteri!
"Kalau begitu, mengapa Bapak tidak segera memberi tahu kami akan kelemahan-kelemahan produk kami, sehingga kami bisa segera memperbaikinya?"
"You bayar berapa sama saya??!!!"

Wuittttssss......, saya hampir-hampir tidak bisa mempercayai seorang Menteri dengan latar belakang pendidikan yang sedemikian tinggi bisa bicara seperti ini!
Betul-betul tidak masuk akal!!!
Sungguh berkah saat itu saya didampingi oleh Mas Apam dan Mas Satyo.
Ketika menulis ini saya berdoa-doa bahwa sobat-sobat ini masih ingat kata per kata yang saya tulis kembali di atas ini.
Buat saya yang jadi sasaran tembak Pak Menteri mah, kejadian itu akan terbawa sampai mati, atuh!
Boro-boro lupa atau 'fade out', memori ini rasanya seperti baru terjadi kemarin pagi, kok!
Setelah menyelidikinya ke belakang, akhirnya saya tahu juga kapan Pak Menteri ini "mengirim orang-orangnya".
Orang-orang ini memang betul pernah datang berkunjung sebagai bekas teman kuliah Direktur Produksi kami.
Saya kebetulan memang sedang ada di pabrik, dan diperkenalkan Dirprod bahwa itu adalah teman-teman kulliahnya di ITB dulu. Mereka saat itu bekerja BPPT, mau kangen-kangenan dengan bekas teman kuliah yang sekarang jadi Direktur Produksi pabrik HOVERCRAFT!
Ha ha ha haaa......., problem is: Saat itu belum ada SATUPUN HOVERCRAFT kami yang sudah jadi! Kami bahkan masih baru pada tahap-tahap awal produksi!
Entah apa dasarnya sampai bisa-bisanya mereka melapor kepada bossnya betapa berbahayanya HOVERCRAFT kami itu!
Yang menyedihkan bagi saya, "orang-orang Menristek" ini rupanya belum pernah datang dan MASUK ke pabrik pesawat seperti FOKKER yang pesawatnya dulu banyak beterbangan di angkasa Indonesia!

Kelihatannya "orang-orang Menristek" ini hanya tahu pabrik-pabrik asembling mobil yang biasanya memang serba robot dan mesin-mesin otomatis!

Di pabrik-pabrik pesawat mah, apalagi yang canggih-canggih seperti pesawat Concorde dan pesawat ulang-alik atau yang paling modern sekarang ini, raksasa Airbus A 380, pengerjaannya ya "seperti industri rumah-tangga"!
Serba manual
TIDAK robotik!
Ya seperti di parik HOVERCRAFT kami itu lah!
Kembali ke laptop.
Anak-anak SMK Solo ini beruntung mereka membuat produksinya di jaman Dahlan Iskan sudah naik panggung, dan Djokowi jadi Walikota Solo.
Semua pasti sudah tahu bahwa kedua orang ini sama-sama tidak pernah mengambil gajinya sebagai pejabat negara.
Ini saja sudah membedakan antara kualitas pemimpin dan pejabat negara bibit unggul, dengan para pejabat negara lain yang berkualitas biasa-biasa saja. Apalagi kalau dibandingkan dengan mereka yang semakin tidak malu-malu lagi mempertontonkan sepak terjangnya yang sarat dengan kepentingan pribadi!
Saya menulis pengalaman di atas bukan untuk curcol. Bukan pula untuk "merusak nama baik" orang-orang yang saya tulis namanya itu. (Kalau nama baiknya rusak ya itu akibat perbuatannya sendiri, atuh. Wong semua itu kejadian nyata, kok!)Melainkan sebagai retropeksi, sekaligus bukti akan harapan seperti yang selalu diucapkan oleh Mas Hiram: Masa depan Indonesia yang gilang-gemilang.
Pada tahun 2005 lalu, lebih banyak pejabat yang berusaha mematikan HOVERCRAFT kami dengan banyak alasan (yang buntut-buntutnya duit, karena tidak sedikit yang lalu berselera tinggi buat mengimport HOVERCRAFT dari luar-negeri. Silakan ditebak sendiri mengapa!) dari yang kedengarannya ilmiah, sampai yang terang-terangan berusaha menyabot supaya produksi kami ini tidak jadi terwujud!
Tahun 2011 ini, lebih banyak bunyi positif yang kita dengar dari para pejabat spesies baru.
Komentar miring Gubernur Jateng Bibit Waluyo (yang memang punya ganjelan pribadi dengan Djokowi soal penggusuran eks Pabrik Es Saripetojo yang akan dibuat mall), Bupati Wonogiri Danar Rahmanto yang punya perusahaan karoseri tapi belum mampu berprestasi seperti anak-anak SMK tersebut, sekejap saja tenggelam dalam gegap-gempitanya sambutan positif dari segala lapisan masyarakat yang bangga akan prestasi ini dari seluruh penjuru tanah-air.
Semoga para pejabat yang berwenang untuk men"sertifikasi" di Jakarta seluruhnya sadar, bahwa kalau belum-belum produksi anak-anak ini harus memenuhi standar setinggi kelas Mercedez Benz atau BMW, maka jelas potensi putera Bangsa Indonesia tidak akan pernah bisa bangkit.

Copas dari status Alex Aan dari Basri hasan

(dikutip dari posting/status Anton Dwisuno di Facebook, yang mengutip dari status Alex AAn, yang mengutip dari Basri Hasan)

SOP Instalasi Antena VSAT 3,8 M Anderson


Merakit Antena
  • Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah memeriksa potongan-potongan reflektor. Adakah cacat yang disebabkan dalam proses pengiriman barang. (Jika terjadi cacat tetapi tidak terlalu besar tidak akan banyak mempengaruhi performance antena kecuali pattern).
  • Memeriksa nomor-nomor segmen dan garis-garis yang terdapat pada reflektor, sehingga diperoleh suatu penggabungan yang benar untuk suatu reflektor secara lengkap. (Hal ini penting, karena penggabungan yang tidak benar akan sangat berpengaruh terhadap performance antena baik dalam hal transmit ataupun receive).
  • Gabungkan reflektor dengan rapat. Usahakan kerenggangan tidak lebih dari 2 mm. Untuk menggabungkan, dimulai dengan menggabungkan dua segmen menjadi 1 (satu) pasang dengan cekungan menghadap ke bumi. Sehingga akan kita peroleh 2 pasang setengah parabola. (Perhatikan angka-angka yang tercetak pada masing-masing reflektor harus berurutan 1,2,3,4 searah jarum jam dan juga garis-garis yang ada harus segaris sehingga diperoleh pasangan yang tepat bagi suatu reflektor parabola utuh).
  • Untuk menggabungkan dua pasang reflektor setengah parabola menjadi satu, cara yang cukup baik, cepat dan mudah adalah pada saat menggabungkan kedua pasang reflektor setengah parabola tersebut, ada 1 orang yang masuk dibawah reflektor parabola tersebut untuk memasangkan sekrup dan menahan terjadinya putaran saat pengerasan ikatan dari luar.
  • Langkah selanjutnya adalah merakit boom seperti pada gambar dibawah ini.
  • Tegakkan AZ-EL di tanah. Pasang Spar penyangga reflektor ke AZ-EL dan pasang reflektor parabola tersebut di atasnya. (Perlu diperhatikan bahwa pemasangan semua ini dilakukan di bawah, untuk mempermudah instalasi dan mencegah reflektor cacat/bengkok dikarenakan kesulitan saat pemasangan reflektor di atas)


  • Reflektor beserta pengatur azimuth diangkat dan diletakkan di pedestal yang telah disiapkan terlebih dahulu. Jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk mengangkat antena ke atas pedestal adalah + 8 orang dewasa.
  • Setelah reflektor berdiri di atas pedestal. Azimuth elevasi diukur posisinya terhadap bumi, harus 90. terhadap bumi. Kemudian spar penyangga feedhorn terhadap bumi adalah dengan membuat posisi elevasi adalah 90 terhadap bumi dan membuat feed horn sejajar dengan bumi.
  • Dengan demikian langkah perakitan antena parabola telah diselesaikan.

Pointing kasar
  • Sebelum melakukan pointing, harus diketahui posisi azimuth dan elevasi untuk satelit yang akan digunakan pada daerah dimana stasiun Bumi didirikan.
  • Langkah pertama dalam melakukan pointing adalah dengan azimuth reflektor secara kasar menggunakan kompas. Arah 0". dimulai dari arah utara. Kearah Timur adalah positif dan ke arah Barat adalah negatif. 








  • Kemudian arahkan juga sudut elevasi reflektor secara kasar menggunakan slat meter / angle meter. Sudut 0". adalah sudut yang sejajar dengan bumi.
Pointing Halus
  • Selanjutnya adalah melakukan pointing receive dan transmit. Untuk melakukan pointing halus, dibutuhkan peralatan sebagai berikut :

- spektrum analyzer
- kabel pointing
- modem (Comstream CM 701) 
- DC block dengan catu daya.

  • Keluaran dari LNA dihubungkan melalui kabel pointing ke DC Block dan dari DC Block dihubungkan ke spektrum analyzer. Perhatikan; konektor N type dengan tegangan V=+16 Vdc ke arah LNA dan konektor N Type tanpa tegangan V=0 ke arah Spektrum analyzer.
  • Kemudian lakukan pointing receive untuk mengarahkan antena ke satelit. Caranya dengan memutar Azimuth dan Elevasi secara perlahan.
  • Hubungkan input CPR pada Feedhorn melalui kabel transmit ke peralatan outdoor unit pada keluaran yang berlabel Tx.
  • Selanjutnya hidupkan modem (pembangkit sinyal/comstream CM 701) untuk transmit ke satelit di suatu tempat yang kosong (sesuai petunjuk NCC) di satelit.
  • Lakukan crosspoll sesuai dengan petunjuk dari NCC.
  • Kencangkan baut-baut setelah diperoleh hasil yang sesuai dengan rekomendasi NCC  dan mintalah printout hasil crosspoll tersebut dari NCC.

Note :
Untuk mengetahui posisi Azimuth dan Elevasi, kita bisa melihatnya di Satbeam (www.satbeams.com). Misalkan kita saat ini sedang instalasi di Sanana (daerah Kep. Sula, Maluku), di menu search ketikkan "sanana".
Klik link Sanana dibawah tulisan Location, setelah itu cari lokasi Satelittenya. Hasilnya akan seperti gambar di bawah ini :




doa untuk bapak pemulung dan keluarganya..


QS. Adz Zariyat [19] 
Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian[1417].   
[1417].Orang miskin yang tidak mendapat bagian maksudnya ialah orang miskin yang tidak meminta-minta.

 QS. Al Baqarah [177] 
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang  dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. 

Hampir setiap berangkat kerja / kuliah melewati mall cijantung, atau orang-orang ada yang sebut juga Graci. Bagi yang sering lewat dan memperhatikan (espesially bagi yang pulang malam diatas jam 21:00), pasti akan hafal bahwa di sekitar mall tersebut ada keluarga pemulung yang *kurang mampu.

Aku bingung untuk mendeskripsikannya seperti apa. Yang jelas kenapa kusebut keluarga pemulung, karena sang bapak pemulung tidak sendirian, tetapi ada 2 anaknya (perempuan). Amat sangat miris melihatnya. Terlebih ini berlokasi di komplek dekat mall dan juga deket dengan komplek kodam (tentara-tentara gitu). Apakah tidak ada yang memperhatikan ya? Bahwa bapak pemulung tadi beserta anaknya selalu tidur di tempat yang sama. Kedua anaknya tidur di dalam gerobak, dan si bapak di luar gerobak. Terkadang jika hujan, si Bapak menutupi dengan plastik bening, dan terus memegangi plastik tersebut agar air tidak masuk ke dalam gerobaknya.. agar anaknya bisa tertidur lelap di dalam gerobaknya..

Ya Allah..
Tak terbayangkan bagaimana bapak itu bisa menahan dingin. Tak terbayangkan juga, apa iya kedua anaknya tetap bisa tidur di dalam gerobak. Ok lah.. mungkin airnya ga masuk, atau masuk cuma sedikit.. tapi.. udara dinginnya?? Siapa yang bisa menutupinya..

Untukmu Bapak Pemulung dan keluarga..

Engkau adalah seorang bapak, sama halnya dengan bapakku..

Engkau adalah seorang anak laki-laki, sama halnya dengan aku yang juga seorang anak laki-laki..

Engkau juga seorang ayah, suami, pemimpin, dan kepala rumah tangga, sama seperti bapakku, sama juga seperti aku di masa mendatang.

Entah bagaimana caranya engkau beribadah, sementara kemiskinan melekat pada dirimu.
Bagaimana engkau bisa membei contoh kepada anak-anakmu kelak, sementara kondisimu seperti itu,
Bagaimana anak-anakmu bisa sekolah, jika kondisimu seperti itu (sementara anakmu sudah waktunya untuk bersekolah). Mungkin seharusnya anakmu sudah kelas 1 atau kelas 2 SD.

Untukmu 2 anak perempuan dari Bapak Pemulung,
Kalian adalah anak-anak yang hebat.. lahir dari ayah yang hebat juga..
:'(

Ya Allah..
tolonglah keluarga ini..
mereka juga umatmu Ya Allah..
Ya Rasul..
Bantu mereka dengan doamu..
Doa seorang kekasih Allah..

Bagaimana bapak itu bisa beribadah dengan baik jika terus seperti itu,
Bagaimana sang anak bisa tumbuh menjadi anak-anak yang cerdas, yang pinter, yang solehah, yang cantik, yang taat kepada Mu, yang hafal Al Qur'an,..
sementara kemiskinan masih mendera mereka..

Lalu bagaimana mereka bisa menggapai surgamu?

Untukmu para pengemban dakwah (*untukku juga),
Untukmu para ustad,
Untukmu para kiai,
Untukmu para da'i,
Untukmu para pejabat,
Untukmu para mahasiswa,
Untukmu para konglomerat,
Untukmu para dermawan,
Untukmu yang hafal Al Qur'an..
semuanya..

Dikemanakan ilmu dan harta yang kalian punya???????????
hahhhh????
dikemanakan?????

kenapa kalian biarkan Bapak pemulung itu seperti ini ?

Kalian tau??
aku tidak bisa sendiri...

Kemana hati kalian???
hah?????
kemana??????

:'(

Ya Allah..
banyak orang kaya di dunia ini,
di negeriku ini,
di jakartaku ini,
di cijantung,

banyak juga yang hafal Al Qur'an..
yang mengaku soleh..
yang alim-alim dan update status tentang sedekah..
yang menggembor-gemborkan ibadah..
yang mengajak kebaikan..

tapi kemana aksi real mereka ??? (*termasuk saya)
tak bisakah sekian banyak menyelamatkan bapak pemulung ini??
hahhhh???

Ya Allah..
kasihani Bapak ini..
jangan Engkau biarkan kemiskinan terus berada dalam kehidupan mereka..
Apa jadinya kalo mereka miskin di dunia, dan menerima siksaan neraka juga di akhirat nanti..

:'(

Kasihani mereka Tuhanku.. Rabbku..
Akhirkanlah kemiskinan untuk mereka..
Bukakanlah jalan rizki yang lebar untuk mereka..
Bukakanlah pintu pertolongan untuk mereka..
Berikanlah rumah yang layak untuk mereka..
yang bersih.. yang nyaman.. yang empuk kasurnya..

Kasihani mereka ya Rabb..
Bahagiakan mereka..
Mereka juga punya hak untuk menikmati dunia yang Engkau ciptakan ini..
Mereka juga punya hak untuk bahagia..
Mereka juga punya hak untuk mendapatkan siraman rohani..
Mereka juga punya hak untuk bisa berpakaian yang bersih..
Mereka juga punya hak untuk bisa shalat, puasa, masuk masjid untuk beribadah..

Kasihani mereka Ya Rabb..
kasihani mereka..

Terbayang diriku apabila ada di posisi mereka..
Sebagai sang Bapak..
Sebagai sang Anak..
Sebagai sang Ibu..

Tolonglah ya Rabb..

Mereka berhak untuk mendapatkan tempat tinggal yang layak..
yang baik..

Bantu mereka Ya Rabb..
Allahku..
Tuhanku..

Bukankah tidak ada yang susah bagi Mu Ya Rabb..
"kun fayakun"...
jadilah,... maka jadilah..

01:57 21/09/13

Tafsir Surat Al Ikhlas

File ini aku dapat dari web konsultasi syariah..
Semoga bermanfaat :